Penggemar Burnley diingatkan untuk menghindari nyanyian homofobia selama pertandingan Premier League mereka melawan Chelsea di Turf Moor pada hari Sabtu.
Penggemar Burnley diingatkan untuk menghindari menggunakan nyanyian homofobik selama pertandingan Premier League mereka melawan Chelsea di Turf Moor pada hari Sabtu. Selama paruh pertama, pengumuman dibuat untuk mendesak para pendukung agar menghentikan teriakan diskriminatif dari tribun, dengan pesan serupa juga diposting di saluran media sosial klub. Burnley menulis di Twitter: “Kami ingin mengingatkan semua pendukung bahwa nyanyian homofobik dan diskriminatif dari segala jenis adalah tidak pantas dan tidak akan ditoleransi di Turf Moor.” Mereka juga menambahkan: “Penyalahgunaan homofobik juga merupakan kejahatan kebencian dan dapat dihukum oleh hukum.” Di stadion, pengumuman tersebut disambut dengan tepuk bukan oleh banyak penggemar dan beberapa bahkan tetap melantunkan lagu yang menghina sebagai bentuk perlawanan.
Mulai Sabtu, semua pertandingan Premier League hingga 23 Oktober akan didedikasikan untuk kampanye No Room For Racism, yang meminta para penggemar untuk melaporkan dan melaporkan diskriminasi di tribun. Sebelumnya musim ini, tiga pria telah didakwa atau dipanggil untuk muncul di pengadilan karena masuk ke area bermain, penyerangan umum, dan melemparkan benda ke area bermain selama kekalahan 3-0 Burnley dari Manchester City di Turf Moor. Chelsea berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan Sabtu ini dengan skor 4-1, meraih kemenangan kedua mereka dalam seminggu setelah kemenangan 2-0 pada hari Senin melawan Fulham. Tim Mauricio Pochettino sekarang berada di peringkat ke-11 dalam tabel, dengan 11 poin dari delapan pertandingan.
Meskipun Chelsea mengalami kesulitan sejauh ini, Mauricio Pochettino tidak kecewa dengan performa timnya. Namun, ia mengimbau kesabaran, sambil dengan anehnya membandingkan pemainnya dengan… jeruk. Sementara itu, Chelsea dikaitkan dengan penandatanganan sensasional untuk kiper Arsenal yang tidak diinginkan, Aaron Ramsdale.
Kampanye No Room For Racism yang diluncurkan oleh Premier League bertujuan untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang inklusif dan bebas dari segala bentuk diskriminasi. Melalui kampanye ini, para penggemar diharapkan untuk memainkan peran aktif dalam melaporkan dan melawan tindakan diskriminatif yang terjadi di tribun. Pengumuman yang dibuat selama pertandingan Burnley vs Chelsea adalah langkah konkret untuk menegaskan bahwa nyanyian homofobik dan diskriminatif tidak akan ditoleransi dalam sepak bola.
Namun, tanggapan beberapa penggemar yang tetap melantunkan lagu ofensif sebagai bentuk perlawanan menunjukkan masih adanya kesadaran yang kurang dalam menghormati keberagaman dan menghentikan tindakan diskriminatif. Pihak klub dan otoritas sepak bola harus terus mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini dan memberikan sanksi kepada mereka yang melanggar aturan. Hukuman yang tegas dan konsisten harus diberlakukan agar pesan bahwa diskriminasi tidak akan ditoleransi benar-benar sampai kepada semua pihak terkait.
Selain itu, partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemain, manajemen klub, dan penggemar, juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan sepak bola yang inklusif. Semua pihak harus bersatu dan berkomitmen untuk menghentikan diskriminasi dalam sepak bola dan memastikan bahwa semua orang, tanpa memandang orientasi seksual, ras, atau agama, merasa aman dan diterima di stadion. Hanya dengan kerjasama dan kesadaran bersama, kita dapat mencapai tujuan ini dan menjadikan sepak bola sebagai ajang yang menyatukan dan menginspirasi.