Romelu Lukaku kini tengah bersinar bersama Napoli, klub Serie A ketiga yang ia bela sepanjang kariernya. Dalam suasana kompetisi yang ketat, Lukaku berbagi pandangannya mengenai perjalanan kariernya, terutama saat masa-masa terakhirnya di Chelsea.
Dalam wawancara dengan Corriere dello Sport, Lukaku mengungkapkan pengalaman tidak menyenangkannya saat masih berseragam Chelsea. Ia menceritakan bagaimana ia dan rekan-rekannya, seperti Pierre-Emerick Aubameyang dan Hakim Ziyech, harus mengganti pakaian di ruang ganti pemuda. “Untuk pertama kalinya, saya tidak sendirian. Aubameyang dan Ziyech juga di luar proyek Chelsea. Kami harus mengganti pakaian di ruang ganti pemuda. Kami menunggu selama berweeks, mengorbankan banyak opsi. Musim panas lalu, saya sudah tahu saya akan ke Napoli,” ungkapnya.
Mengenai proses negosiasi antara Chelsea dan Napoli, Lukaku menyatakan, “Ini adalah bisnis. Klub mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan Anda lagi dan memutuskan kapan dan di mana Anda akan berakhir. Namun, jika Anda ingin pergi dengan alasan yang serius, Anda tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya. Mereka membawa Anda hingga menit terakhir, membuat Anda kehabisan tenaga.”
Lukaku juga menyoroti bagaimana hubungan klub dengan media dapat mempengaruhi citra seorang pemain. “Klub memiliki hubungan dengan pers dan tidak butuh waktu lama untuk membuat pemain berada dalam posisi sulit, menyampaikan gambaran yang salah. Percayalah, saya telah melihat hal-hal yang tidak pernah saya bayangkan. Suatu hari, saya ingin menjelaskan semua aspek ini kepada yang lebih muda, menjelaskan siapa yang bekerja untuk mereka dan siapa yang bekerja melawan mereka.”
Ketika ditanya tentang hubungannya dengan Inter Milan, Lukaku menegaskan bahwa ia tidak membenci Nerazzurri. “Saya tidak pernah membenci Inter, tidak pernah. Jika ada yang berbicara, terutama di periode itu, itu bukan saya.”
Pemain berusia 31 tahun ini juga mengungkapkan bahwa ia merasa lebih bugar sekarang dibandingkan saat bermain di Inter. “Saya lebih baik sekarang dibandingkan saat itu. Di Inter, berat saya seratus satu kilo, sedangkan di Napoli, saya sembilan puluh sembilan. Tetapi berat ideal saya adalah seratus dua. Sekarang sembilan puluh sembilan, dan saya tidak tahu mengapa.”
Musim ini, Lukaku telah mencetak sembilan gol di Serie A dan menyumbangkan tujuh assist. Meskipun demikian, Napoli saat ini berada di peringkat kedua klasemen dan perlu segera memperbaiki performa mereka yang kurang memuaskan.
Dengan semua pengalaman dan pandangan yang dimilikinya, Lukaku kini bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Napoli dan membuktikan bahwa ia adalah pemain yang mampu bersinar di pentas sepak bola Italia.