Wayne Rooney, mantan penyerang Manchester United, tidak segan-segan memberikan penilaian tajam terhadap Mohamed Salah setelah Liverpool mengalami kekalahan menyakitkan dari Chelsea di Stamford Bridge. Dalam pertandingan yang penuh drama tersebut, banyak perhatian tertuju pada peluang yang terbuang dan momen-momen menyakitkan di waktu tambahan. Namun, Rooney menyoroti kinerja defensif Salah sebagai masalah utama yang perlu diperhatikan, dan berpendapat bahwa sosok senior di ruang ganti, seperti Virgil van Dijk, seharusnya membahas hal ini dengan sang pemain.
Penampilan Salah di Stamford Bridge menjadi sorotan bukan hanya karena kegagalannya mencetak gol, tetapi juga karena kurangnya kontribusinya dalam aspek defensif. Musim ini, performa Salah memang jauh di bawah standar biasanya, di mana ia gagal mencetak gol dalam lima dari tujuh penampilan liga terakhirnya dan melewatkan beberapa peluang emas.
Rooney mengkritik Salah bukan hanya soal penyelesaian akhir, tetapi juga menyoroti rendahnya kerja kerasnya dalam bertahan. Menurut Rooney, posisi dan usaha Salah untuk membantu pertahanan tim tidak memadai pada momen-momen krusial, sehingga membuat bek sayapnya terpapar dan berkontribusi pada gol kemenangan Chelsea di menit ke-96.
Dalam acara Wayne Rooney Show, mantan striker ini mengatakan, “Dengan pemain-pemain baru yang datang, seperti Isak, Ekitike, dan Wirtz, apa yang Salah pikirkan sekarang? Pemain-pemain top memiliki ego, dan Mo Salah telah menjadi salah satu pemain terbaik di liga selama ini. Saya rasa minggu lalu menunjukkan bahwa ketika semuanya berjalan baik, Anda mencetak gol dan memenangkan pertandingan, itu luar biasa. Namun, dalam seminggu terakhir ini, saya meragukan etos kerjanya.”
Rooney melanjutkan, “Saya tahu dia tidak selalu kembali untuk bertahan, tetapi dalam pertandingan melawan Chelsea, bek sayapnya terus-menerus diserang, sementara dia hanya menonton.”
Rooney percaya bahwa sosok-sosok senior seperti Virgil van Dijk dan Alisson, meskipun yang terakhir tidak bermain, seharusnya berbicara secara terbuka dengan Salah mengenai tanggung jawab defensifnya. Menurut Rooney, kepemimpinan di ruang ganti bukan hanya tentang memberikan semangat setelah kemenangan, tetapi juga tentang menyampaikan kebenaran yang sulit ketika performa menurun dan standar kolektif merosot.
Rooney juga menekankan pentingnya komunikasi antara pemain di Liverpool, terutama dengan Salah. “Pemain seperti Van Dijk dan Alisson, meskipun Alisson tidak bermain, harus memberi tahu Salah bahwa dia perlu membantu tim. Bagi saya, itu adalah hal yang mengkhawatirkan. Dia terlihat sedikit kehilangan arah dalam seminggu terakhir ini.”
Kritikan Rooney terhadap Salah memang tajam, namun tidak tanpa alasan. Pemain elite dinilai berdasarkan kontribusi mereka baik dalam menyerang maupun dalam menjaga struktur tim. Liverpool perlu segera bertindak untuk menghentikan rentetan hasil buruk ini sebelum terlambat. Saat ini, mereka hanya terpaut satu poin dari Arsenal dalam perburuan gelar Premier League. Untuk memiliki peluang meraih gelar atau trofi apa pun musim ini, mereka memerlukan performa terbaik dari pemain terbaik mereka, yaitu Salah.
Dengan situasi yang semakin mendesak, semua mata kini tertuju pada Salah dan bagaimana ia akan merespons kritik ini di laga-laga mendatang. Apakah ia akan kembali ke performa terbaiknya dan membantu Liverpool meraih kesuksesan? Hanya waktu yang akan menjawab.
