Pada pertemuan yang sangat dinanti-nantikan di babak perempat final Coppa Italia, AC Milan akan menjamu AS Roma di stadion legendaris, San Siro, pada Rabu malam. Kedua tim, yang saat ini sedang berjuang di Serie A, melihat pertandingan ini sebagai kesempatan emas untuk memperbaiki musim mereka dan tetap menjaga harapan meraih trofi domestik.
Milan memasuki pertandingan ini setelah hasil imbang dramatis 1-1 melawan rival sekota, Inter Milan, dalam Derby della Madonnina. Tijjani Reijnders sempat membawa Milan unggul, namun Stefan de Vrij berhasil menyamakan kedudukan di masa tambahan waktu. Hasil ini membuat Milan terpuruk di posisi kedelapan Serie A, tertinggal 16 poin dari Inter yang berada di posisi kedua. Meskipun mengalami kesulitan di liga, Milan telah merasakan kesuksesan musim ini dengan comeback yang mengesankan untuk mengalahkan Inter di final Supercoppa Italiana bulan lalu. Namun, rekor Coppa Italia mereka dalam beberapa tahun terakhir cukup mengecewakan, dengan terakhir kali meraih trofi terjadi hampir 22 tahun yang lalu.
Di sisi lain, Roma, di bawah kepemimpinan pelatih sementara Claudio Ranieri, menunjukkan tanda-tanda perbaikan dalam beberapa pekan terakhir. Giallorossi tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir di Serie A, terakhir berhasil menahan imbang pemimpin klasemen Napoli 1-1 di Stadio Olimpico. Namun, performa mereka di laga tandang masih menjadi perhatian, dengan hanya satu kemenangan di luar kandang sepanjang musim ini.
Pertarungan di lini tengah antara Youssouf Fofana dari Milan dan Leandro Paredes dari Roma bisa menjadi kunci untuk menentukan siapa yang mengendalikan tempo permainan. Keduanya memiliki kemampuan passing yang sangat baik dan akan berusaha mengatur permainan dari belakang.
Di lini depan, perhatian akan tertuju pada duel antara Rafael Leao dari Milan dan Devyne Rensch dari Roma. Kecepatan dan kelincahan Leao akan menguji posisi dan pengambilan keputusan bek muda Belanda tersebut sepanjang malam.
Kedua klub ini memiliki sejarah yang kaya di Coppa Italia, dengan Milan (24) dan Roma (22) menjadi tim yang paling sering mencapai semi-final setelah Juventus dan Inter. Pertemuan perempat final terakhir antara keduanya terjadi pada tahun 2004, di mana Milan keluar sebagai pemenang dalam dua leg. Pertemuan terakhir di Serie A terjadi pada akhir Desember lalu, yang berakhir imbang 1-1 di San Siro. Reijnders sempat membawa Milan unggul sebelum Dybala menyamakan kedudukan untuk tim tamu.
Berita Tim
Pelatih Milan, Sergio Conceicao, memiliki beberapa keputusan penting setelah jendela transfer yang sibuk. Penandatanganan baru, Santiago Gimenez, mungkin akan tampil di lini serang, sementara Youssouf Fofana kembali dari skorsing untuk memperkuat lini tengah. Namun, Rossoneri akan kehilangan trio yang cedera: Ruben Loftus-Cheek, Emerson Royal, dan Alessandro Florenzi.
Untuk Roma, Claudio Ranieri mendapatkan kabar baik dengan kembalinya Manu Kone dan Stephan El Shaarawy yang dinyatakan fit setelah cedera. Namun, bek tengah Gianluca Mancini harus absen karena skorsing. Diperkirakan, Mats Hummels yang berpengalaman akan masuk ke lini belakang setelah diistirahatkan pada akhir pekan lalu.
Serangan tim tamu diharapkan dipimpin oleh duet berbahaya Artem Dovbyk dan Paulo Dybala. Dybala memiliki catatan bagus melawan Milan, dengan mencetak 10 gol melawan Rossoneri sepanjang kariernya.
Prediksi Susunan Pemain
Milan: Maignan; Walker, Tomori, Pavlovic, Hernandez; Musah, Fofana, Reijnders; Pulisic, Abraham, Leao
Roma: Svilar; Rensch, Hummels, Ndicka; Saelemaekers, Kone, Paredes, Pellegrini, Angelino; Dybala, Dovbyk
Prediksi Pertandingan
Meskipun Roma menunjukkan perbaikan di bawah Ranieri, rekor tandang mereka yang buruk musim ini menjadi perhatian besar. Milan, yang didorong oleh kesuksesan Supercoppa dan keuntungan bermain di kandang, seharusnya memiliki kualitas yang cukup untuk memenangkan pertandingan yang ketat ini. Diperkirakan akan terjadi pertandingan yang hati-hati, dengan Milan berpotensi meraih kemenangan tipis 1-0 untuk memastikan tempat mereka di semi-final.