Milan saat ini sedang menghadapi masa sulit setelah mengalami dua kekalahan berturut-turut di Serie A, menyusul tersingkirnya mereka dari Liga Champions. Situasi ini menambah tekanan pada pelatih Sergio Conceicao, yang kini merasa terisolasi di klub. Terlebih lagi, tampaknya ada pertarungan kekuasaan di antara anggota senior klub yang semakin memperburuk keadaan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Get Italian Football News, mantan striker Rossoneri, Mark Hateley, berbagi pandangannya mengenai masalah yang dihadapi Milan saat ini. Menurutnya, kepergian Paolo Maldini dari klub merupakan titik balik yang sangat signifikan. Hateley percaya bahwa masalah kepemilikan yang terjadi saat ini membuat mantan juara Italia tersebut berada dalam kekacauan, yang tentunya tidak membantu posisi manajer.
Hateley menjelaskan, “Saya sudah mengenal Paolo [Maldini] cukup lama. Jika kita melihat kembali saat Paolo meninggalkan klub, kita bisa mulai melihat di mana semuanya mulai terurai.” Ia menambahkan, “Secara umum, ada kekecewaan besar di seluruh klub tahun ini. Ketika Paolo masih ada, komunikasi di dalam klub sangat erat. Mereka berhasil meraih gelar liga dan mencapai semifinal Liga Champions, namun tiba-tiba musim berikutnya menjadi sulit untuk bangkit.”
Ia melanjutkan, “Selalu sulit di tahun kedua. Dan tiba-tiba, Paolo tidak lagi berada di klub.” Menurut Hateley, perubahan terus-menerus di dalam manajemen, terutama dengan kepergian sosok berpengaruh seperti Maldini, membuat klub kesulitan untuk menemukan kestabilan.
Meskipun Hateley tidak mengenal pemilik klub secara pribadi, ia menyatakan bahwa kekacauan mulai terjadi setelah Maldini pergi. “Anda tidak bisa begitu saja mengabaikan seorang pemain atau sosok seperti Paolo yang telah menghabiskan seluruh hidupnya di klub, memahami apa yang diperlukan untuk menjadi pemain Milan, dan bagaimana cara berpikir para pendukung, yang merupakan hal terpenting.”
Hateley juga menekankan pentingnya menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat untuk menjaga fokus tim. “Ini semua tentang mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat untuk menjaga semua orang tetap fokus pada pekerjaan mereka.”
Ia mengungkapkan bahwa meskipun ia masih memiliki kenalan di klub, masalah yang ada saat ini jauh lebih besar daripada sekadar manajer atau sekelompok pemain tertentu. “Masalah yang lebih tinggi di klub akan terus mempengaruhi situasi di lapangan setiap minggu.”
Sergio Conceicao kini berharap dapat membalikkan keadaan pada hari Minggu mendatang, saat Milan berhadapan dengan Lazio, salah satu pesaing di posisi empat besar. Pertandingan ini akan menjadi ujian penting bagi Conceicao dan timnya untuk membuktikan bahwa mereka masih bisa bersaing di papan atas Serie A.