“Inzaghi Mengubah Perplesitas Menjadi Keberhasilan dengan Acerbi sebagai Capolavoro”
Simone Inzaghi, pelatih Inter Milan, telah berhasil mengubah keraguan menjadi kesuksesan. Meskipun Inter saat ini berada di puncak klasemen Serie A dan memimpin grup Champions League dengan nyaris pasti lolos ke babak selanjutnya, pada awalnya terdapat keraguan terhadap dua pemain yang mereka beli pada musim panas ini. Marko Arnautovic, yang sejak lama cedera, dianggap sebagai pengganti Romelu Lukaku, sedangkan Alexis Sanchez, yang kembali lagi ke Inter setelah masa peminjaman, tidak terlihat jauh lebih baik daripada Joaquin Correa. Ketika Edin Dzeko pergi, banyak yang bertanya-tanya siapa yang akan menggantikannya. Mungkin Marcus Thuram adalah opsi, meskipun ia lebih terlihat sebagai penyerang sayap daripada seorang pencetak gol yang luar biasa.
Namun, Simone Inzaghi tidak meminta pemain baru kepada direktur olahraga Inter, Giuseppe Marotta, dan direktur teknis Piero Ausilio. Ia tidak mengeluh tentang pemain yang telah dibeli, tetapi ia bekerja keras untuk mengembangkan skema serangan seperti seorang pengrajin yang menciptakan produknya. Hasilnya, Thuram bukan hanya menjadi rekan terbaik Lautaro Martinez di lini depan, tetapi juga menjadi penghubung antara lini tengah dan serangan. Dalam 13 pertandingan di kompetisi domestik dan Piala, Thuram telah mencetak lima gol dan memberikan tujuh assist.
Selain itu, ketika Inter kehilangan Stefan de Vrij karena cedera, mereka mendatangkan Benjamin Pavard sebagai penggantinya. Namun, capaian terbesar Simone Inzaghi adalah kontribusi Francesco Acerbi yang telah menjadi pemain kunci Inter sejak dua tahun lalu. Meskipun berusia 35 tahun, Acerbi mampu menghentikan pemain-pemain top seperti Victor Osimhen, Olivier Giroud, Romelu Lukaku, dan Erling Haaland. Dalam waktu yang berbeda, tetapi dengan hasil yang sama: tidak ada gol yang masuk.
Kesuksesan Inter Milan di bawah Simone Inzaghi tidak hanya didasarkan pada kekuatan individu para pemain, tetapi juga pada kemampuan Inzaghi untuk mengoptimalkan potensi mereka melalui skema serangan yang efektif. Dengan begitu, Inter telah membuktikan diri sebagai tim terkuat di Italia saat ini dan menjadi kandidat serius untuk meraih gelar juara Serie A.