Thomas Doll, Pelatih Persija Jakarta yang Mengandalkan Skema Sepak Bola Kolektif.
Thomas Doll, pelatih asal Jerman, telah menjadi idola The Jakmania berkat filosofi sepak bola yang bagus yang dimilikinya. Hal ini terbukti ketika ia menangani Macan Kemayoran pada musim BRI Liga 1 2022/2023. Doll berhasil membawa Persija menjadi runner-up dengan meraih 66 poin dari 34 laga.
Namun, pada musim ini, performa Persija belum sepenuhnya menunjukkan prestasi yang sama seperti musim lalu. Dari 14 pertandingan yang telah dimainkan, Persija hanya kalah tiga kali dan menang empat kali. Tim ini lebih sering bermain imbang daripada meraih kemenangan. Hal ini menjadi tantangan bagi Doll dalam menciptakan komposisi terbaik di timnya, terutama dengan adanya pemain muda yang harus memenuhi panggilan Timnas Indonesia.
Dalam situasi tersebut, Doll mencoba untuk tidak melepas pemain agar Persija tidak kehilangan poin. Namun, hal ini sempat membuatnya berseteru dengan jajaran kepelatihan Timnas Indonesia dan PSSI. Meskipun begitu, Doll tetap berani mengandalkan pemain-pemain seperti Ryo Matsumura, Riko Simanjuntak, Aji Kusuma, dan Witan Sulaeman dalam lini serang Persija. Tidak hanya itu, pemain bertahan seperti Firza Andika, Ondrej Kudela, dan Rizky Ridho juga turut berkontribusi dengan mencetak gol.
Doll memiliki kebebasan dalam memilih formasi yang akan dimainkan, baik itu 3-4-3 atau 4-3-3, tergantung pada ketersediaan pemain yang siap turun ke lapangan. Ia tidak memiliki skema yang lebih difavoritkan dari keduanya. Hal ini membuat Persija terlihat seperti tim yang bermain secara kolektif, di mana siapa pun dapat mencetak gol, baik itu Marko Simic, Ryo Matsumura, Riko Simanjuntak, atau bahkan pemain bertahan.
Namun, dalam laga melawan Barito Putera ini, Doll tidak dapat memimpin langsung Macan Kemayoran dari pinggir lapangan. Ia akan berada di tribune VIP karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu. Meskipun demikian, Doll tetap akan memberikan arahan dan strategi kepada timnya untuk meraih kemenangan.