Para pemain terbaik tahun 2000-an mengubah sepak bola selamanya.
Para pemain terbaik pada tahun 2000-an mengubah sepak bola selamanya. Pesta setelah latihan sudah menjadi hal yang tidak relevan, liga yang penuh dengan uang membuat skuad Galactico dibentuk dengan cepat, dan era baru taktikus perlahan menggantikan formasi 4-4-2. Anggaran pemasaran yang meningkat membuat perusahaan seperti Nike dan Pepsi menciptakan iklan ikonik yang melibatkan para pemain terbaik di dunia. Entah itu Eric Cantona yang menjadi tuan rumah turnamen 5 lawan 5 di dalam kapal kargo atau David Beckham yang berjalan santai ke sebuah salon di Old West, penonton tetap terhibur oleh para pemain hebat ini setelah peluit akhir berbunyi. Lahirnya YouTube dan Twitter membuat pemotongan dan berbagi kompilasi dribel, umpan, dan tendangan voli yang menggelegar menjadi hal yang biasa, sementara frasa seperti ‘Tiki-Taka’ dan ‘Park the bus’ masuk ke dalam bahasa sehari-hari kita. Di sini, FourFourTwo menghitung pemain terbaik era ini, mulai dari para penggemar jongkok Joga Bonito, hingga para pemain yang membawa air dan pembunuh kotak penalti. Harap dicatat bahwa kami hanya mempertimbangkan penampilan setiap pemain pada tahun 2000-an. Berikut adalah 50 pemain terbaik pada tahun 2000-an.
50. Petr Cech
Petr Cech bukan hanya mencetak rekor jumlah gol yang paling sedikit dalam musim pertamanya di Premier League, tetapi dia juga menetapkan standar baru bagi penjaga gawang yang lebih tenang. Dia tidak terkalahkan dalam waktu yang lama di Chelsea, dan menjadi legenda klub di awal tahunnya di London barat.
49. Juan Roman Riquelme
Riquelme adalah pemain nomor 10 yang sangat tradisional, dengan visi, inovasi, dan kualitas teknis yang luar biasa. Dia memulai dekade ini dengan membawa Boca Juniors mengalahkan Real Madrid di Piala Interkontinental. Dia kemudian menjadi bintang di Villarreal, sebelum kembali ke Boca Juniors, rumah spiritualnya.
48. Henrik Larsson
Pemain asal Swedia ini mencetak 173 gol dalam 206 penampilan untuk Celtic, sebuah rasio gol yang mungkin tidak akan terlihat lagi. Setelah mendominasi di Skotlandia, Larsson membuktikan bahwa dia juga bisa bermain di liga-liga besar, membantu Barcelona meraih dua gelar liga dan Liga Champions, serta membawa Manchester United meraih gelar Premier League pada tahun 2007.
47. Edwin van der Sar
Karier Van der Sar terlihat sedang menurun pada awal tahun 2000-an, tetapi kepindahannya ke Manchester United memberinya panggung yang sesuai dengan bakatnya. Seorang penjaga gawang lengkap yang distribusinya dengan kaki membuatnya berbeda dari rekan-rekannya, Van der Sar menjadi bagian penting dari tim hebat terakhir Alex Ferguson di United.
46. Javier Zanetti
Zanetti adalah pemain yang cerdas, kuat, cepat, dan pemimpin alami. Kehadirannya di lapangan mengangkat semangat rekan-rekannya. Zanetti dijuluki “pemain lengkap” oleh Ryan Giggs, dan dianggap sebagai dewa oleh para penggemar Inter Milan.
45. Gianluigi Buffon
Buffon adalah sosok yang mengesankan di antara mistar gawang, dengan kecepatan tanggap dan aura yang terpancar jauh di luar kotak penaltinya. Juventus membuatnya menjadi penjaga gawang termahal pada tahun 2001, dan Buffon membuktikan bahwa dia layak mendapatkan harga tersebut. Dia menjadi bintang saat Italia memenangkan Piala Dunia lima tahun kemudian.
44. Xabi Alonso
Xabi Alonso adalah salah satu pemain yang memiliki pemahaman alami tentang ruang dan posisi. Gol yang dia cetak dari tengah lapangan adalah salah satu gol yang paling mengesankan. Dia adalah salah satu pemain dengan kualitas umpan terbaik pada dekade ini.
43. Cafu
Cafu memenangkan Piala Dunia sebagai kapten Brasil pada tahun 2002, dan energi serta dinamismenya di sisi kanan lapangan menjadi kunci keberhasilan Brasil. Dia mencapai dua final Liga Champions dengan AC Milan, dan kecerdasan taktik serta kepemimpinannya juga sangat menonjol.
42. Michael Ballack
Ballack memiliki awal yang sulit pada dekade ini, tetapi kemudian meraih kesuksesan dengan Bayern Munich dan Chelsea. Kemampuan umpannya yang akurat, kekuatan, daya tahan, dan tendangan kerasnya menjadi kunci dalam meraih empat gelar liga dan enam piala domestik.
41. Roberto Carlos
Roberto Carlos adalah salah satu bek kiri Brasil terbaik sepanjang masa. Dia memenangkan dua Liga Champions dan Piala Dunia pada awal dekade ini. Meskipun gelarnya berkurang seiring berjalannya dekade, warisannya sebagai pemain hebat tetap terjaga.