Menjelang laga penting antara AC Milan dan Inter Milan di leg kedua semifinal Coppa Italia yang akan berlangsung di Stadio San Siro malam ini, kami mendapatkan wawasan eksklusif dari jurnalis Milan, Carlos Passerini, yang bekerja untuk Corriere della Serra. Pertandingan ini menjadi krusial bagi kedua tim, terutama bagi Milan yang sedang berjuang untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen Serie A.
Saat ini, Inter datang ke pertandingan ini setelah mengalami kekalahan tipis 0-1 dari Bologna, di mana Riccardo Orsolini mencetak gol spektakuler di menit akhir. Kekalahan tersebut membuat posisi mereka di klasemen tetap terjaga dengan 71 poin, berdekatan dengan Napoli, dan hanya menyisakan lima pertandingan di liga. Inter bertekad untuk mengalahkan Milan agar tetap menjaga harapan meraih treble, setelah sukses mengalahkan Bayern Munich dengan agregat 4-3 di perempat final Liga Champions dan kini bersiap menghadapi Barcelona di semifinal turnamen bergengsi tersebut.
Di sisi lain, Milan menghadapi masalah serius dengan performa yang tidak konsisten, kini terjebak di posisi kesembilan klasemen Serie A. Mereka baru saja mengalami kekalahan dari Atalanta dengan skor 0-1 di kandang sendiri. Dengan Coppa Italia menjadi satu-satunya jalan bagi Milan untuk meraih tiket ke kompetisi Eropa musim ini, kami bertanya kepada Carlos tentang bagaimana Milan seharusnya menghadapi rival sekotanya agar bisa meraih kemenangan.
“Milan perlu memasuki pertandingan ini dengan semangat dan sikap yang berbeda dibandingkan saat melawan Atalanta. Taktik yang digunakan juga harus diperbaiki, karena formasi 3-4-3 tampaknya hanya berfungsi setengah jalan. Coppa Italia adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan aspirasi mereka untuk bermain di Eropa,” jelas Carlos.
Kami juga menanyakan pendapat Carlos mengenai komentar pelatih Milan, Sergio Conceicao, yang merasa tidak dihargai sejak kedatangannya di klub. Apakah ini bisa mempengaruhi mentalitas tim menjelang laga krusial ini?
“Saya rasa tidak. Dia hanya mengekspresikan kekecewaannya terhadap rumor yang beredar tentang pelatih baru. Dia memiliki alasan, karena klub tidak cukup melindunginya selama beberapa bulan terakhir. Namun, hasil yang didapat cukup mengecewakan, dan rata-rata poin mereka lebih rendah dibandingkan saat dilatih Fonseca,” jawabnya.
Ketika ditanya apakah Milan harus mempertimbangkan untuk mengubah formasi taktik menjadi pertahanan empat pemain setelah penampilan yang mengecewakan melawan Atalanta, Carlos memberikan pandangannya.
“Saya pikir pertahanan tiga pemain akan membuat derby ini menarik. Namun, ini juga berisiko, terutama melawan tim yang sudah bermain dengan gaya ini selama bertahun-tahun, seperti Atalanta dan Inter. Tapi bagi saya, semuanya tergantung pada sikap pemain. Milan memiliki kualitas, jika mereka mau bermain dan dalam kondisi bagus, mereka bisa mengalahkan siapa saja, terlepas dari model taktis yang digunakan. Semua tergantung pada bagaimana mereka bangun di pagi hari,” ungkapnya.
Terakhir, kami menanyakan tentang performa Milan yang mengkhawatirkan di lini depan dan siapa yang akan menjadi pembeda, mengingat semua penyerang mereka, termasuk nomor sembilan, mengalami inkonsistensi.
“Banyak yang tergantung pada Leao. Jika dia tampil baik, tidak ada yang bisa menghentikannya,” tutup Carlos.
Dengan semua informasi ini, pertandingan antara Milan dan Inter di semifinal Coppa Italia dipastikan akan menjadi laga yang sangat menarik dan penuh drama. Mari kita saksikan bagaimana kedua tim akan berjuang untuk meraih tiket ke final!