Kekalahan telak 3-0 dari AC Milan membuat Inter Milan terpaksa merelakan impian meraih treble musim ini. Dengan agregat 4-1, Rossoneri melaju ke final Coppa Italia, sementara Nerazzurri harus merenungkan performa mereka yang mengecewakan. Pelatih Simone Inzaghi harus menghadapi kenyataan pahit setelah timnya tidak mampu memanfaatkan peluang dan kehilangan fokus di momen-momen krusial.
Di awal pertandingan, Inter tampil dominan dan menguasai permainan. Nicolo Barella dan Kristjan Asllani mengatur permainan di lini tengah dengan umpan-umpan brilian yang sejalan dengan filosofi permainan Inzaghi. Pertahanan Inter juga solid, dengan Yann Aurel Bisseck yang berhasil mengawal pergerakan Rafael Leao dan Stefan De Vrij yang memimpin lini belakang. Namun, masalah klasik kembali menghantui Nerazzurri: ketidakmampuan menyelesaikan peluang.
Beberapa kesempatan emas terbuang sia-sia, seperti ketika Mehdi Taremi gagal memanfaatkan serangan balik tiga lawan dua, dan Lautaro Martinez yang gagal mencetak gol dari volley setelah mendapat umpan kepala dari Taremi. Meskipun menunjukkan potensi setelah kekalahan tipis 1-0 melawan Bologna, Inter tetap tidak mampu menjawab tantangan.
Di sisi lain, Milan menunjukkan ketajaman mereka dalam serangan. Luka Jovic membuka skor dengan sundulan yang mematikan setelah menerima umpan dari Alex Jimenez. Ketika banyak yang berharap Inter bisa bangkit setelah kebobolan, situasi justru semakin memburuk. Jovic kembali mencetak gol di awal babak kedua dengan memanfaatkan defleksi dari tendangan sudut, menegaskan keputusan pelatih Sergio Conceicao untuk menurunkannya sebagai starter.
Tertinggal dua gol dalam waktu 40 menit tersisa memaksa Inzaghi untuk melakukan perubahan besar dengan mengganti empat pemain sekaligus. Meskipun ada beberapa peluang, Inter terlihat kehilangan semangat dan tidak mampu beradaptasi dengan permainan cepat Milan. Di akhir pertandingan, Tijjani Reijnders menambah penderitaan Inter dengan gol ketiga, memanfaatkan umpan sempurna dari Rafael Leao dan menaklukkan kiper Josep Martinez.
Kekalahan ini menjadi yang kedua berturut-turut bagi Inter di semua kompetisi, dan mereka gagal meraih kemenangan dalam lima derby Milan musim ini, setelah sebelumnya mencatatkan enam kemenangan beruntun. Dengan performa buruk ini, Inzaghi perlu melakukan evaluasi mendalam untuk memperbaiki timnya.
Inter kini harus segera bangkit dan mempersiapkan diri menghadapi AS Roma di akhir pekan mendatang. Mereka perlu meraih poin untuk tetap bersaing dalam perburuan scudetto, di mana mereka dan Napoli sama-sama mengumpulkan 71 poin dengan lima pertandingan tersisa. Tantangan berat menanti, dan Nerazzurri harus menunjukkan karakter mereka untuk kembali ke jalur kemenangan.
