Timnas Indonesia adalah tim sepakbola nasional Indonesia yang telah memiliki sejarah panjang dalam dunia sepakbola. Timnas Indonesia telah melahirkan banyak pemain-pemain hebat yang turut mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Salah satu mantan pemain Timnas Indonesia yang masih aktif dalam dunia sepakbola adalah Markus Horison.
Markus Horison, mantan kiper tenar Indonesia, kini tengah mengikuti kontestasi politik sebagai calon anggota DPRD Kota Bandung. Namun, berdasarkan real count KPU, perolehan suara Markus masih belum memuaskan. Markus baru meraih 21 suara, menempatkannya di posisi kelima dalam daftar perolehan suara di antara kader PDI Perjuangan.
Meskipun demikian, hasil akhir pemilihan suara DPRD Kota Bandung tempat Markus Horison bertarung masih belum bisa diprediksi sepenuhnya. Data yang masuk saat ini baru 2,42 persen dari total 1031 TPS yang ada. Meskipun demikian, Markus Horison tetap menjadi salah satu figur penting dalam dunia sepakbola Indonesia.
Markus Horison adalah salah satu kiper tenar Indonesia di era akhir 2000-an dan awal 2010-an. Ia melejit namanya bersama PSMS Medan, yang kemudian mengantarnya menuju Timnas Indonesia. Selain PSMS, Markus Horison juga membela sejumlah klub besar Indonesia mulai dari Persik Kediri, Arema, Persib Bandung, hingga PSM Makassar.
Pada sisi lain, dalam konteks mantan pemain Timnas Indonesia yang terlibat dalam kontestasi politik, salah satu yang mendapat suara terbanyak di partai masing-masing adalah Atep. Mantan pemain Persib Bandung itu menduduki peringkat pertama dalam real count KPU pemilihan legislatif DPRD dari Partai PAN untuk daerah pemilihan Jawa Barat IV, dengan jumlah suara yang masuk hingga Jumat (16/2) pukul 12.00 sebanyak 2.443 suara.
Namun, perlu diingat bahwa hasil akhir pemilihan tidak bisa ditentukan sepenuhnya melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) hasil Pemilu 2024 dari KPU. KPU sendiri sudah menyatakan akan mengoreksi bila ada temuan ketidaksesuaian antara Sirekap dengan hitung manual KPU. Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, bahwa Sirekap bukan penentu rekapitulasi, dan penentunya tetap menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 adalah penghitungan manual.
Dari data-data tersebut, terlihat bahwa mantan pemain Timnas Indonesia masih memiliki pengaruh yang signifikan di berbagai bidang, termasuk politik. Meskipun hasil akhir pemilihan masih belum bisa dipastikan, namun keberadaan mereka dalam dunia politik menunjukkan bahwa pengaruh dan kontribusi mantan pemain Timnas Indonesia masih sangat dihargai oleh masyarakat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberadaan mantan pemain Timnas Indonesia, seperti Markus Horison dan Atep, tidak hanya memberikan dampak dalam dunia sepakbola, tetapi juga dalam dunia politik. Mereka tetap menjadi figur yang dihormati dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara, baik melalui lapangan hijau maupun di dalam gedung parlemen. Semoga keberadaan mereka dapat memberikan inspirasi dan semangat bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam berbagai bidang.