Pada tredicesima giornata Serie A, Dazn telah mengungkapkan percakapan antara wasit dan ruang Var dalam beberapa insiden kontroversial di pertandingan. Pertandingan yang menjadi sorotan adalah Milan-Fiorentina (1-0) dan Juventus-Inter (1-1).
Pada pertandingan Milan-Fiorentina di San Siro, Fiorentina meminta penalti atas dugaan handball oleh Loftus-Cheek saat tendangan Sottil. Di ruang Var, Mazzoleni dan Pagnotta berbicara kepada wasit Di Bello: “Marco, tunggu sebentar karena ini sulit. Lengan terbuka, tapi sebelumnya dia menyentuh dada. Lanjutkan permainan, Marco.” Andrea Gervasoni, anggota CAN, mengatakan: “Bagi wasit, ini tidak dapat dihukum. Lengan terbuka, tapi kemudian menyempit. Dan ada deviasi. Dengan benar, Var memiliki dua elemen yang membuat mereka tidak perlu campur tangan.”
Sementara itu, pada pertandingan Juventus-Inter, Juventus merasa kecewa atas kontak antara Darmian dan Chiesa sebelum gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Lautaro. Di ruang Var, Irrati dan Meraviglia memberikan persetujuan kepada wasit Guida: “Dilihat, gol sah, kamu bisa melanjutkan permainan.” Andrea Gervasoni juga menyetujui keputusan tersebut: “Irrati adalah Var terbaik di dunia, dia langsung melihat gambaran tubuh yang bersentuhan tanpa pukulan di wajah. Kita harus berterima kasih kepada para pemain atas sikap mereka yang kurang protes, ini memudahkan pekerjaan kami.”
Percakapan antara wasit dan ruang Var ini memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para penggemar sepak bola tentang proses pengambilan keputusan dalam pertandingan. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kerjasama antara wasit lapangan dan ruang Var dalam menegakkan keadilan dalam sepak bola. Semoga dengan adanya transparansi seperti ini, pertandingan sepak bola semakin fair dan menyenangkan untuk dinikmati oleh semua pihak.