Juventus sedang merencanakan untuk mendatangkan gelandang baru setelah menyelesaikan situasi Douglas Luiz. Mereka kini mengincar Granit Xhaka, yang belakangan ini juga menjadi perhatian AC Milan. Meski ada kabar bahwa Xhaka mungkin akan bergabung dengan Como, peluangnya kembali ke Premier League juga terbuka, menurut laporan Fabrizio Romano.
Selain veteran dari Bayer Leverkusen tersebut, Juventus juga memantau Wilfred Ndidi, yang bisa meninggalkan Leicester City dengan harga sekitar €10 juta setelah klub tersebut terdegradasi. Mereka juga mengincar Yves Bissouma dari Tottenham, Florentino Luis dari Benfica, serta Morten Hjulmand dari Sporting CP, meskipun yang terakhir ini diperkirakan memiliki harga yang cukup tinggi, seperti yang dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport.
Juventus sebelumnya telah mengamati Sandro Tonali menjelang jendela transfer musim panas, tetapi belum menemukan kesepakatan. Untuk memulai negosiasi dengan Newcastle United, mereka perlu mengajukan tawaran sekitar €60-70 juta. Davide Frattesi menjadi alternatif yang lebih terjangkau, tetapi dia tidak dijual.
Old Lady perlu menawarkan sekitar €12-15 juta untuk mendapatkan talenta Swiss tersebut, yang mungkin akan pergi setelah era Xabi Alonso berakhir. Bissouma juga memiliki harga yang lebih tinggi dan statusnya sebagai pemain non-EU membuat situasi semakin rumit. Jonathan David sudah mengisi salah satu dari dua slot untuk pemain baru tersebut.
Mengenai situasi lini tengah Juventus, masalah Douglas Luiz tampaknya tidak akan mudah diatasi dan kemungkinan besar akan memaksa mereka untuk menunggu sebelum menambah pemain baru. Kehadiran gelandang yang dapat mengatur permainan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan performa tim. Mengingat Juventus tidak memiliki banyak pemain senior, Xhaka bisa menjadi pilihan yang lebih berguna bagi mereka dibandingkan Milan yang sudah mendapatkan Luka Modric.
Pada akhirnya, Juventus juga harus mengambil keputusan mengenai Teun Koopmeiners, yang sebelumnya bermain lebih dalam dalam kariernya. Dia telah menunjukkan performa gemilang sebagai gelandang serang di Atalanta, tetapi skema Igor Tudor lebih cocok dengan dua pemain cepat di belakang striker. Perubahan peran mungkin bisa memberikan suntikan semangat baru baginya.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan lebih banyak pembaruan tentang Serie A dan sepak bola Italia.
