Atalanta, klub Serie A yang dikenal dengan gaya permainan menyerang yang menghibur, baru saja mengumumkan Ivan Juric sebagai manajer baru mereka. Meskipun keputusan ini mengejutkan banyak pihak, bisa dibilang ini adalah langkah yang paling logis bagi klub. Mari kita bahas lebih dalam mengenai alasan di balik keputusan ini dan apa yang bisa diharapkan dari Juric di Atalanta.
Salah satu alasan utama mengapa Juric dianggap sebagai pilihan yang tepat adalah kesamaan filosofi permainan antara dirinya dan mantan pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. Juric dikenal sebagai penggemar ide-ide Gasperini, terutama dalam hal tekanan man-to-man yang menjadi ciri khas tim. Menariknya, Juric juga pernah bermain di bawah bimbingan Gasperini saat membela Genoa dan Crotone, sehingga ia memahami dengan baik apa yang diharapkan dari tim.
Selain kesamaan dalam strategi, kepribadian Juric juga mirip dengan Gasperini. Keduanya dikenal sebagai sosok yang jujur dan tidak ragu untuk mengungkapkan pendapat mereka. Gasperini sering kali memiliki hubungan yang rumit dengan para pemain, dan ia berani mengkritik cara klub dijalankan. Juric pun menunjukkan karakter serupa selama masa jabatannya di Torino, di mana ia terlibat dalam perseteruan yang terkenal dengan direktur olahraga Davide Vagnati. Ia dikenal sebagai sosok yang berani mengungkapkan kritik terhadap manajemen klub, dan ini membuatnya menjadi figur yang dihormati di kalangan penggemar.
Penggemar Atalanta, dengan latar belakang yang telah terbiasa dengan gaya kepemimpinan Gasperini, tidak akan merasa asing dengan pendekatan Juric. Mereka menginginkan pelatih yang tidak hanya memiliki visi permainan yang jelas, tetapi juga mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pemain. Dengan Juric, Atalanta bisa mengharapkan stabilitas yang diperlukan untuk kembali bersaing di papan atas Serie A.
Di sisi lain, manajer lain yang ada dalam daftar pendek Atalanta memiliki karakter dan gaya permainan yang berbeda. Thiago Motta, misalnya, menghadapi masalah dalam penguasaan bola di Bologna dan Juventus, di mana timnya lebih mengandalkan permainan melawan tekanan. Sementara itu, Stefano Pioli lebih dikenal sebagai manajer yang fokus pada pengelolaan pemain daripada taktik, yang jelas berbeda dari pendekatan Gasperini.
Meskipun ada tanda tanya mengenai kinerja Juric di Southampton dan Roma, penting untuk dicatat bahwa ia menghadapi situasi yang sulit di kedua klub tersebut. Di Southampton, ia mewarisi skuad yang sudah terpuruk dan berisiko terdegradasi. Sementara di Roma, situasi politik yang rumit di klub membuatnya sulit untuk berhasil. Bergabung dengan Atalanta mungkin menjadi langkah terbaik dalam kariernya, di mana ia bisa menerapkan filosofi permainannya dengan lebih baik.
Dengan semua pertimbangan ini, keputusan Atalanta untuk menunjuk Ivan Juric sebagai manajer baru bisa dibilang sebagai langkah yang cerdas. Dengan pengalaman dan pemahaman mendalam tentang filosofi permainan yang dijunjung tinggi oleh klub, Juric diharapkan dapat membawa Atalanta kembali ke jalur kemenangan dan memberikan hiburan bagi para penggemar. Kini, saatnya kita menantikan bagaimana Juric akan mengubah wajah Atalanta di musim yang akan datang.
