Liga Italia: Inter, Retroscena Su Dybala, Tutta ‘Colpa’ di Lukaku
Roma-Inter adalah pertandingan yang spesial bagi Paulo Dybala. Joya, yang pada saat itu hampir bergabung dengan klub Nerazzurri sekitar satu setengah tahun yang lalu, pada musim panas 2022, sebelum akhirnya bergabung dengan klub ibukota. Hal ini dilaporkan oleh Tuttosport. Saat Dybala masih berada di Juventus, Inter sangat tertarik padanya. Kemudian, setelah kontraknya habis, tampaknya saat itu adalah waktu yang tepat untuk bergabung dengan Inter. Namun, hal itu tidak terjadi karena Dybala bertabrakan dengan kembalinya Romelu Lukaku ke Inter dan keinginan Zhang untuk tidak terlalu meningkatkan gaji. Beppe Marotta langsung memberikan restu kepada Joya untuk bergabung dengan Inter, karena dia adalah penggemar beratnya, selain fakta bahwa dia lebih memilih Dybala daripada Lukaku. Namun, akhirnya Lukaku yang datang ke Inter dan Dybala pindah ke Roma.
Hal ini menunjukkan bahwa Dybala hampir saja bergabung dengan Inter, namun karena faktor-faktor tertentu, dia akhirnya bergabung dengan Roma. Lukaku menjadi faktor penentu dalam keputusan tersebut. Bagi Inter, kehadiran Lukaku menjadi kunci dalam mempengaruhi keputusan para pemain untuk memilih klub tersebut. Inter berhasil meyakinkan pemain-pemain top untuk bergabung, termasuk Lukaku yang pada akhirnya menjadi pilihan utama klub. Keputusan tersebut tampaknya berdampak besar bagi Dybala yang akhirnya harus mencari klub lain untuk melanjutkan kariernya.
Dybala sendiri merupakan salah satu pemain yang dianggap memiliki kualitas yang sangat baik. Namun, keputusannya untuk tidak bergabung dengan Inter pada saat itu, membuktikan bahwa faktor-faktor di luar kemampuan seorang pemain juga dapat memengaruhi keputusan transfer. Inter sendiri saat ini masih menjadi salah satu klub yang cukup diminati oleh para pemain top, terutama setelah sukses mereka dalam meraih gelar juara Serie A pada musim sebelumnya. Hal ini membuat Inter semakin menarik bagi para pemain top yang ingin merasakan atmosfer kompetisi di Italia.
Keputusan Dybala untuk bergabung dengan Roma sebenarnya juga merupakan pilihan yang tepat. Dia berhasil menemukan tempat yang cocok untuk berkembang dan berkontribusi dalam tim. Kehadirannya di Roma juga menjadi tambahan yang berharga bagi klub tersebut, yang semakin menambah daya saing tim di kompetisi Serie A. Dengan begitu, keputusan Dybala untuk bergabung dengan Roma sebenarnya memberikan dampak yang positif bagi perkembangan kariernya.
Saat ini, Inter sendiri masih terus berusaha untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu klub terbaik di Italia. Mereka terus berusaha untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas untuk memperkuat skuat mereka. Dengan begitu, keputusan Dybala untuk tidak bergabung dengan Inter pada saat itu, tidak serta merta membuat Inter kehilangan daya tariknya sebagai klub yang menarik bagi para pemain top.
Dari kisah Dybala ini, kita bisa melihat bahwa dunia transfer pemain sepakbola tidak selalu berjalan sesuai rencana. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi keputusan seorang pemain untuk bergabung dengan suatu klub. Faktor internal klub, seperti keberadaan pemain lain, dan faktor eksternal, seperti kebijakan gaji, dapat menjadi pertimbangan penting bagi seorang pemain dalam memilih klub yang akan dia bela. Inter sendiri tetap menjadi salah satu klub yang menarik bagi para pemain top, dan hal ini merupakan bukti bahwa klub tersebut masih memiliki daya tarik yang kuat di mata para pemain.