Dalam laga Liga Champions yang berlangsung semalam, Atletico Madrid menghadapi Arsenal, sementara Manchester City bertandang ke Villarreal. Di hari yang sama, Barcelona berhasil menghancurkan Olympiakos dengan skor telak.
Arsenal 4-0 Atletico Madrid: Atleti Kesulitan Menembus Pertahanan
Arsenal memulai pertandingan dengan agresif, menciptakan beberapa peluang berbahaya, termasuk tembakan yang membentur tiang dari Eberechi Eze. Namun, Atletico Madrid perlahan-lahan mulai menemukan ritme permainan mereka. Peluang Arsenal yang awalnya melimpah mulai sulit didapat, dan Atleti pun mulai mengancam pertahanan lawan. Julian Alvarez hampir mencetak gol ketika dia gagal menempatkan bola ke gawang yang kosong setelah David Raya terjebak di luar posisi. Sebuah serangan cepat dari Alvarez berakhir dengan tembakan yang melambung di atas mistar.
Memasuki babak kedua, tampaknya Atletico akan melanjutkan tren positif mereka. Dengan Alvarez dan Nico Gonzalez yang semakin berani menyerang, Diego Simeone pasti merasa puas dengan dampak instruksinya. Alvarez berhasil menggiring bola masuk ke dalam kotak penalti, dan melepaskan tembakan yang kembali membentur tiang.
Josema Gimenez mengungkapkan, “Kita harus bersikap kritis terhadap apa yang kita hilangkan saat bermain tandang. Kita harus merasa sekuat saat bermain di kandang dan belajar untuk mengatasi momen-momen tertentu dalam pertandingan dengan lebih baik. Masih ada jalan panjang untuk membalikkan keadaan ini.”
Namun, pertahanan yang rapuh ditambah ambisi menyerang yang berlebihan membuat Los Rojiblancos terkejut. Gabriel Magalhaes berhasil melewati pengawalan Atleti dari situasi bola mati dan mencetak gol pembuka pada menit ke-57. Dengan Atletico yang terjebak menyerang, tujuh menit kemudian, Myles Lewis-Skelly mengambil bola di lini tengah dan melewati dua pemain Atleti, sebelum mengumpan kepada Gabriel Martinelli yang dengan tenang menyelesaikan peluang tersebut ke pojok jauh gawang.
Pada titik ini, Arsenal tampil sangat dominan, setiap serangan mereka terasa berbahaya. Setelah sebuah serangan dari sisi kiri berujung pada umpan silang yang tidak terjaga, Viktor Gyokeres berhasil mencetak gol kedua dengan memanfaatkan situasi di dalam kotak enam yard. Demolisi dalam waktu 13 menit itu ditutup dengan gol ketiga, di mana Gabriel kembali tidak terjaga di tiang belakang dan Gyokeres segera memanfaatkan kesempatan tersebut.
20 menit terakhir pertandingan menjadi momen bagi Atletico untuk membatasi kerusakan. Dari pemain hingga pelatih, semua tampak kecewa setelah pertandingan. Arsenal memang memiliki peluang lebih baik sebelum gol pembuka, tetapi harapan Atletico mulai tumbuh di babak kedua. Namun, mereka kembali terjebak dalam pertahanan di kotak mereka sendiri, dan kesulitan untuk menyerang tanpa membuka celah di pertandingan besar seperti ini pasti menjadi perhatian Simeone.
Villarreal 0-2 Manchester City: Dominasi Guardiola
Di sisi lain, Manchester City menunjukkan dominasi mereka sejak awal pertandingan melawan Villarreal. Dalam lima menit pertama, Jeremy Doku memaksa Luiz Junior melakukan penyelamatan bagus, sementara Erling Haaland melewatkan peluang dengan sundulan yang melambung. City dengan cepat menyadari bahwa Alfonso Pedraza kesulitan menghadapi trik Savinho di sisi kiri, dan mulai mendesak Villarreal lebih dalam ke area pertahanan mereka. Ketika gol pertama tercipta, itu terasa tak terhindarkan. Pada menit ke-17, Savinho mengumpan bola ke garis batas untuk Rico Lewis, dan Erling Haaland berhasil mencetak gol pembuka setelah kehilangan pengawalnya di kotak penalti.
Sebelum babak pertama berakhir, City memperkuat dominasi mereka. Savinho kembali memperdaya Pedraza, dan mengirimkan umpan silang ke kotak enam yard, menemukan Bernardo Silva yang tidak terjaga untuk mencetak gol kedua.
Tidak banyak peluang yang tercipta untuk Villarreal di babak pertama, tetapi perubahan yang dilakukan Marcelino Garcia Toral membantu meningkatkan performa tim. Dominasi City terasa begitu total, sehingga mereka tidak berusaha untuk mencetak lebih banyak gol dan tidak merasa terancam kehilangan hasil. Namun, jika Nicolas Pepe berhasil memanfaatkan salah satu dari dua peluangnya di akhir pertandingan, mungkin Villarreal bisa memberikan perlawanan untuk meraih satu poin.
Sebuah usaha dari Pape Gueye yang melebar menjadi peluang terdekat Villarreal untuk membobol gawang Ederson, tetapi perbedaan antara kedua tim sangat jelas, menjadikan malam yang frustasi bagi Villarreal.
Dengan hasil ini, Atletico Madrid dan Villarreal harus segera berbenah jika ingin bersaing di level tertinggi Eropa. Sementara itu, Manchester City dan Arsenal menunjukkan bahwa mereka siap untuk bersaing di jalur juara.
