Ange Postecoglou resmi dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Nottingham Forest setelah hanya delapan pertandingan menjabat. Keputusan ini diambil setelah kekalahan telak 3-0 di kandang melawan Chelsea, yang menjadi kekalahan kedelapan berturut-turut bagi tim di bawah asuhan pelatih asal Australia tersebut. Rentetan hasil buruk ini merupakan yang terburuk bagi seorang manajer Nottingham Forest dalam seratus tahun terakhir, dan tekanan terhadap Postecoglou semakin meningkat.
Sebelum pertandingan, Postecoglou terlihat sangat emosional saat berbicara kepada media, menunjukkan betapa beratnya beban yang ia rasakan. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa kekalahan dari tim yang dilatih Enzo Maresca ini bisa berujung pada pemecatan, dan hal itu terbukti benar di City Ground.
Menurut laporan dari The Daily Briefing, Postecoglou dipecat hanya sepuluh menit setelah peluit panjang berbunyi. Pemilik klub, Evangelos Marinakis, terlihat frustrasi di tribun dan menghilang dari tempat duduknya setelah timnya kebobolan dua gol. Laporan tersebut menunjukkan bahwa ini adalah tanda dari keputusan yang akan diambil. Tak lama setelah pertandingan berakhir, berita tentang pemecatan Postecoglou muncul, diikuti dengan konfirmasi resmi.
Jurnalis terpercaya Ben Jacobs melaporkan bagaimana reaksi Postecoglou setelah dipecat. Ia meninggalkan stadion setelah mengucapkan beberapa selamat tinggal singkat. Jacobs menyampaikan di platform sosial X, “Evangelos Marinakis memberitahunya segera setelah kekalahan dari Chelsea. Beberapa selamat tinggal singkat sebelum Postecoglou meninggalkan stadion.”
Dengan pemecatan ini, kini muncul pertanyaan siapa yang akan menggantikan Postecoglou di Nottingham Forest. Sean Dyche adalah salah satu nama yang telah dihubungi oleh klub, menurut laporan dari insider Indy Kaila. Nama lain yang juga dikaitkan dengan Nottingham Forest adalah mantan pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, meskipun ia diperkirakan tidak akan meninggalkan Celtic hingga akhir musim panas.
Keputusan cepat ini telah membuat klub dalam posisi sulit, dengan banyak yang percaya bahwa Marinakis bertanggung jawab atas keruntuhan Nottingham Forest. Musim lalu, tim tampil sangat baik di bawah asuhan Nuno, berhasil finis di posisi ketujuh dan mendapatkan tiket ke Liga Europa. Namun, keputusan tergesa-gesa ini telah mengguncang stabilitas klub. Nottingham Forest kini telah melalui dua manajer dalam waktu kurang dari tiga bulan, kehilangan identitas dan arah yang jelas.
Marinakis harus memastikan bahwa penunjukan berikutnya tepat, dan yang lebih penting, memberikan waktu bagi manajer baru untuk membangun kembali kepercayaan dan stabilitas baik di dalam maupun di luar lapangan. Penggemar Nottingham Forest berharap agar langkah selanjutnya dapat membawa perubahan positif dan mengembalikan klub ke jalur yang benar.