Liga Inggris: Andre Onana Ditinggalkan dari Skuad Kamerun di Piala Afrika
Manchester United mengalami masalah dengan kiper mereka, Andre Onana, setelah ia ditinggalkan dari skuad Kamerun dalam pertandingan pembuka Piala Afrika melawan Guinea pada hari Senin. Masalah ini telah menimbulkan kontroversi yang melibatkan klub, negara, dan pemain itu sendiri.
Andre Onana, yang baru saja bergabung dengan Manchester United dari Inter dengan biaya transfer sebesar £47,2 juta pada musim panas lalu, telah menghadapi kritik setelah ia menunda pertemuan dengan rekan setimnya di Kamerun menjelang turnamen untuk tetap bermain untuk United.
Pada usia 27 tahun, ia turut bermain dalam pertandingan imbang 2-2 United melawan Tottenham di Old Trafford pada hari Minggu. Setelah itu, ia naik pesawat pribadi menuju Pantai Gading pada Minggu malam, namun pesawatnya terpaksa mendarat di Abidjan karena kabut di Yamoussoukro, kota tempat pertandingan pembuka Piala Afrika Kamerun berlangsung.
Kondisi cuaca buruk di Yamoussoukro membuat Onana terdampar sekitar 150 mil dari stadion hanya beberapa jam sebelum pertandingan dimulai. Meskipun ia berhasil sampai ke Stadion Charles Konan Banny sebelum pertandingan dimulai, namun ia akhirnya ditinggalkan dari skuad Kamerun sepenuhnya.
Fabrice Ondoa, yang merupakan bagian dari skuad Kamerun yang memenangkan Piala Afrika pada tahun 2017 dan sepupu Onana, memulai turnamen ini sebagai kiper utama untuk tim yang dilatih oleh Rigobert Song.
Sebelum turnamen dimulai, mantan bek Premier League dan internasional Kamerun, Sebastien Bassong, menuduh Onana telah tidak menghormati tim nasional karena memilih untuk terus bermain untuk United.
“Ini tidak pantas dari kedua belah pihak,” ujar Bassong kepada BBC. “Ini tidak menghormati Kamerun, tetapi juga tidak menghormati turnamen Piala Afrika dan cara mereka seharusnya memperlakukan kami.”
Bassong menambahkan, “Jika kita bahkan tidak bisa menghormati diri sendiri, bagaimana kita bisa mengharapkan orang lain untuk memperlakukan kita dengan cara yang berbeda? Bagi saya, Andre Onana merugikan kami dan dirinya sendiri.”
Kontroversi ini telah memicu diskusi luas di kalangan penggemar sepakbola, dengan banyak pihak mengecam tindakan Onana dan mendukung hukuman yang tegas terhadapnya.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi para pemain untuk mengutamakan komitmen mereka terhadap tim nasional dan menghormati turnamen internasional seperti Piala Afrika. Kesetiaan dan dedikasi kepada negara dan tim adalah hal yang harus dijunjung tinggi, terlepas dari kesempatan bermain di klub-klub top Eropa.
Kontroversi ini juga menunjukkan betapa pentingnya pengaturan jadwal yang tepat antara klub dan tim nasional, serta kesadaran akan tanggung jawab sebagai pemain profesional.
Dengan begitu, kasus Andre Onana menjadi pelajaran berharga bagi para pemain muda yang bercita-cita menjadi bintang sepakbola internasional. Kesetiaan, disiplin, dan komitmen adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam karir sepakbola, baik di tingkat klub maupun tim nasional.
Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi momentum bagi para pemain dan pihak terkait untuk lebih memperhatikan pentingnya keseimbangan antara komitmen klub dan tim nasional, serta menjaga integritas dan martabat olahraga sepakbola secara keseluruhan.
Dengan demikian, semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait dan menjadi titik awal untuk perubahan positif dalam pengelolaan jadwal dan komitmen pemain dalam sepakbola internasional.