Komite Eksekutif (Exco) Konfederasi sepak bola Asia (AFC) sepakat menghapus AFC Solidarity Cup atau Piala Solidaritas Asia 2024. Keputusan ini diambil dalam rapat AFC di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (27/11) yang dipimpin Ketua Komite Kompetisi AFC, Dr. Tran Quoc Tuan. Piala Solidaritas pertama kali digelar pada 2016 dengan tujuan memberi wadah kompetisi kepada tim-tim Asia yang gagal di Kualifikasi Piala Dunia dan Kualifikasi Piala Asia.
Komite memberikan pertimbangan yang cermat mengenai masa depan AFC Solidarity Cup, yang dibatalkan pada 2020 karena pandemi dan edisi berikutnya dijadwalkan dimulai pada 2024. Para anggota Komite sepakat bahwa perubahan format kualifikasi Piala Dunia sejalan dengan tujuan awal Piala Solidaritas dan sebagai konsekuensinya setuju untuk menghapus Piala Solidaritas Asia.
Perubahan format kualifikasi Piala Dunia akan berdampak pada Piala Asia 2027. Tim yang tidak melaju ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 atau gagal meraih tiket langsung ke Piala Asia 2027, akan bertanding kembali. Fase Kualifikasi Piala Asia 2027 akan mencari enam tim terbaik.
Saat ini, Timnas Indonesia bersaing di Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dari dua pertandingan yang sudah berlangsung, tim asuhan Shin Tae Yong ini meraih poin satu. Skuad Garuda kalah 1-5 dari Irak di Basra, kemudian bermain imbang 1-1 dengan Filipina. Berikutnya pada Maret, Indonesia akan melawan Vietnam dua kali, dan pada Juni menjamu Irak serta Filipina.
Jika gagal melaju ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, otomatis Indonesia akan tampil di fase ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. PSSI berharap Timnas Indonesia bisa lolos lagi ke Piala Asia. Dengan berbagai perubahan ini, harapannya adalah agar kompetisi sepak bola di Asia semakin berkembang dan semakin menarik bagi pecinta olahraga sepak bola.