David Trezeguet, mantan penyerang Juventus, baru-baru ini menghidupkan kembali kontroversi Calciopoli dengan komentar yang ia sampaikan mengenai gelar Serie A 2006. Dalam wawancara dengan Fanpage, Trezeguet, yang memiliki peran penting dalam musim tersebut, mengungkapkan pandangannya tentang kejuaraan yang dicabut dan perjalanan Juventus setelahnya.
Trezeguet menegaskan bahwa Juventus memenangkan gelar tersebut di lapangan, dengan pernyataan tegas, “Bahkan para penggemar Inter tahu: Juventus memenangkan kejuaraan di lapangan dengan kekuatan yang lebih unggul dibandingkan Nerazzurri.” Ia menekankan kualitas tim Juventus saat itu, yang menurutnya lebih baik dari raksasa Eropa seperti Real Madrid, Barcelona, dan Bayern Munich.
Ia juga menganggap bahwa perayaan Inter atas Scudetto 2006 adalah sesuatu yang bersifat “folklorik,” menandakan bahwa banyak pemain Inter pada saat itu menyadari bahwa Juventus lebih unggul dan pantas untuk memenangkan gelar tersebut. “Semua yang lainnya hanyalah folklor,” tambahnya.
Mengenang saat Juventus terdegradasi ke Serie B, Trezeguet menggambarkan waktu itu sebagai masa yang membingungkan, dengan masalah yang lebih bersifat birokratis ketimbang olahraga. Ia memuji keputusan individu para pemain yang tetap bertahan di klub, menyoroti kompetisi yang ketat di Serie B pada musim itu.
Berbicara tentang tim Juventus saat ini, Trezeguet percaya bahwa Juventus sejati belum terlihat musim ini. Ia menekankan pentingnya memenangkan pertandingan dan mengkritik pemain baru yang mungkin belum memahami apa arti Juventus di kancah global. Trezeguet menyambut baik kembalinya Giorgio Chiellini ke klub dalam peran manajemen, berharap ia dapat memberikan dampak yang signifikan.
Trezeguet juga memberikan perhatian kepada penyerang Juventus saat ini, Dusan Vlahovic, menekankan perlunya menyalurkan semangat juang untuk menang di Juventus. “Di Juve, Anda perlu menyampaikan rasa lapar untuk menang; yang lainnya tidak ada artinya, jika tidak, mereka akan mengusir Anda,” ungkap Trezeguet.
Ketika mengomentari gaya kepelatihan Thiago Motta, Trezeguet mengakui kelebihannya, namun mengingatkan bahwa para penggemar Juventus hanya peduli pada kemenangan, terlepas dari gaya permainan atau sikap pemain.
Dengan pandangan yang tajam dan penuh keyakinan, Trezeguet menunjukkan bahwa bagi Juventus, segalanya berputar di sekitar kemenangan, dan itu adalah esensi yang harus dipahami oleh setiap pemain yang mengenakan jersey hitam-putih.
