Timnas Indonesia merupakan salah satu tim sepakbola yang memiliki sejarah panjang dan prestasi yang cukup gemilang di kancah regional. Namun, setelah pensiunnya Bambang Pamungkas pada tahun 2012, nama-nama striker yang mampu menggetarkan lawan dalam Timnas Indonesia menjadi semakin langka. Hal ini terbukti dari absennya nama pemain Indonesia dalam daftar pencetak gol terbanyak di berbagai edisi Piala AFF, yang justru didominasi oleh Thailand dan Vietnam.
Pada masa lampau, Timnas Indonesia pernah diperkaya dengan kehadiran striker-striker tajam seperti Gendut Doni Christiawan, Bambang Pamungkas, Ilham Jaya Kesuma, dan Budi Sudarsono, yang mampu meraih sepatu emas Piala AFF. Namun, saat ini, kehadiran striker yang mampu mencetak gol secara konsisten dalam Timnas Indonesia menjadi sebuah tanda tanya besar.
Pertanyaan pun muncul, berapa banyak pemain Indonesia yang berposisi sebagai striker di Liga 1? Mengapa tidak ada striker yang mampu bersinar dalam Timnas Indonesia saat ini? Data menunjukkan bahwa di Liga 1 2023/2024, hanya terdapat sekitar 25 hingga 30 pemain yang bermain sebagai striker, dan hanya dua persen dari jumlah tersebut yang menjadi pemain inti.
Tidak hanya itu, banyak pemain yang awalnya berposisi sebagai striker kini lebih sering dimainkan sebagai winger atau gelandang, seperti Ezra Walian. Meskipun terdapat beberapa striker lokal yang mampu mencetak gol, seperti Dedik Setiawan dengan sembilan gol dan Ramadhan Sananta dengan delapan gol, namun jumlah gol dari pemain lokal masih jauh tertinggal dibandingkan dengan striker asing.
Minimnya kontribusi gol dari pemain lokal juga dipengaruhi oleh banyaknya striker asing di Liga 1. Setiap klub Liga 1 memiliki dua striker asing, yang membuat kesempatan bagi striker lokal untuk mendapatkan menit bermain menjadi semakin terbatas. Para pelatih klub pun terpaksa mengubah peran striker lokal menjadi posisi pengumpan, seperti winger atau gelandang, untuk tetap memaksimalkan kualitas tim.
Namun, faktor lain juga turut berperan dalam mengapa tidak banyak striker muda yang mampu berkembang menjadi pemain yang menakutkan di usia dewasa. Perkembangan infrastruktur sepakbola, pendanaan, dan pengembangan bakat pemain menjadi hal-hal penting yang perlu diperhatikan untuk menciptakan generasi striker yang mampu bersaing di level internasional.
Dengan demikian, peran semua pihak, mulai dari federasi sepakbola, klub, pelatih, hingga pemain sendiri, menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan striker Indonesia. Diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas dan jumlah striker yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, seperti era kejayaan striker-striker legendaris sebelumnya.