Everton Dikenakan Hukuman 10 Poin oleh Premier League
Premier League telah memberlakukan sanksi berat terhadap Everton dengan mengenakan hukuman 10 poin akibat pelanggaran aturan profitabilitas dan keberlanjutan. Aturan ini memperbolehkan klub untuk mengalami kerugian maksimal £105 juta selama periode tiga tahun atau menghadapi sanksi. Everton telah ditemukan melanggar aturan tersebut dan klub tersebut berniat untuk mengajukan banding, dengan menyatakan bahwa mereka ‘terkejut dan kecewa’ dengan hasil temuan tersebut.
Simon Jordan, mantan pemilik Crystal Palace, percaya bahwa banding yang diajukan oleh Everton akan berhasil setidaknya sebagian. Menurutnya, hukuman 10 poin tersebut terlalu berat dan ia memperkirakan bahwa hasil banding nantinya akan mengurangi hukuman tersebut menjadi 3-6 poin.
Jordan juga menyatakan bahwa hukuman tersebut terlalu berat jika dibandingkan dengan kasus pelanggaran aturan keuangan yang dihadapi oleh Manchester City. Ia berpendapat bahwa jika Premier League memberlakukan hukuman seberat itu kepada Everton, maka juara bertahan tersebut juga akan menghadapi hukuman yang besar.
Ia juga menjelaskan bahwa Everton melanggar aturan dengan cara yang lebih jelas dibandingkan dengan kasus Manchester City. Everton menggunakan berbagai penyesuaian yang memungkinkan mereka melebihi batas kerugian yang diizinkan, termasuk kerugian akibat pandemi Covid-19 dan penurunan nilai pemain. Namun, Jordan meragukan bahwa hal tersebut seharusnya dihukum dengan 10 poin.
Dengan demikian, hukuman 10 poin yang diberikan kepada Everton oleh Premier League menjadi sorotan utama dalam dunia sepakbola. Everton sendiri akan terus mengajukan banding untuk mengurangi hukuman yang dianggap terlalu berat tersebut.