Manchester United: Krisis Identitas di Awal Musim 2024/25
Musim baru Liga Premier Inggris 2024/25 telah dimulai, dan bagi Manchester United, awal yang buruk telah menjadi sorotan utama. Kekalahan telak 3-0 dari Tottenham Hotspur di Old Trafford pada akhir pekan lalu menambah daftar panjang masalah yang dihadapi oleh tim yang dipimpin oleh Erik ten Hag. Mantan pemain legendaris United, Paul Scholes, mengungkapkan keprihatinannya terhadap performa tim, menyebut mereka terlihat seperti "tim yang tidak terlatih".
Awal Musim yang Menyedihkan
Pertandingan melawan Tottenham menjadi salah satu momen paling menyedihkan bagi para penggemar Manchester United. Dalam waktu kurang dari tiga menit, Brennan Johnson berhasil menjebol gawang United, memicu sorakan dari pendukung Spurs. Situasi semakin buruk ketika kapten tim, Bruno Fernandes, menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran berbahaya terhadap James Maddison di menit ke-42. Setelah itu, dua gol tambahan dari Dejan Kulusevski dan Dominic Solanke memastikan kemenangan telak bagi Tottenham.
Dengan hasil ini, Manchester United terjebak di posisi ke-12 klasemen sementara Premier League. Tekanan semakin meningkat pada Erik ten Hag untuk segera memperbaiki keadaan saat mereka bersiap menghadapi Aston Villa di laga berikutnya.
Kritik Paul Scholes
Paul Scholes tidak segan-segan menyampaikan kritik pedasnya terhadap performa tim. Dalam komentarnya di SuperSport, ia menyatakan bahwa tidak ada kepastian tentang bagaimana United akan bermain. "Anda tidak tahu bagaimana mereka akan bermain, apakah mereka akan bermain menyerang atau bertahan. Mereka terlihat seperti tim yang tidak terlatih," ungkapnya.
Scholes menyoroti bahwa Tottenham, di bawah asuhan Ange Postecoglou, telah menunjukkan konsistensi dan identitas permainan yang jelas. "Kami sudah dua tahun di United, dan ini adalah tim yang tidak terlatih. Para pemain terlihat lesu, tidak tahu harus berbuat apa, dan tidak ada semangat untuk bermain sepak bola. Ini semua berasal dari pelatihan," tambahnya.
Masalah Rekrutmen dan De Ligt
Salah satu sorotan dalam bursa transfer musim panas lalu adalah kedatangan Matthijs de Ligt dari Juventus dengan biaya sekitar £43 juta. Namun, Scholes meragukan apakah De Ligt benar-benar merupakan peningkatan dibandingkan Harry Maguire, bek tengah yang saat ini hanya tampil dalam dua pertandingan liga musim ini. "Ketika Anda mendatangkan pemain baru, Anda berharap mereka jauh lebih baik daripada yang sudah ada. Namun, saya tidak melihat adanya perbedaan besar," kata Scholes.
Ia menegaskan bahwa De Ligt tidak menunjukkan kualitas yang lebih baik dibandingkan Maguire. "Apakah De Ligt seharga £50 juta lebih baik dari Maguire? Tidak, sama sekali tidak," tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa masalah di United tidak hanya terletak pada pemain, tetapi juga pada strategi dan visi tim secara keseluruhan.
Harapan untuk Perbaikan
Scholes berharap para pemain United segera berhenti mencari alasan dan mulai menemukan cara untuk meraih hasil positif sebelum posisi Ten Hag menjadi tidak stabil. "Ini adalah pemain berpengalaman yang telah dibayar mahal oleh United. Kita perlu berhenti mendengar alasan dan mulai berlatih untuk menemukan cara bermain yang lebih baik," katanya.
Kekalahan melawan Tottenham bukan hanya sekadar hasil buruk, tetapi juga mencerminkan krisis identitas yang lebih besar di dalam klub. Manchester United, yang dulunya dikenal sebagai salah satu klub terkuat di Inggris dan Eropa, kini berjuang untuk menemukan kembali jati diri mereka.
Tantangan di Depan
Dengan banyaknya tantangan yang harus dihadapi, Erik ten Hag dan timnya harus segera menemukan solusi. Pertandingan melawan Aston Villa di minggu depan menjadi sangat krusial. Hasil positif sangat dibutuhkan untuk mengangkat moral tim dan memberikan kepercayaan diri kepada para pemain.
Bukan hanya hasil yang diharapkan, tetapi juga penampilan yang lebih meyakinkan. Para penggemar United ingin melihat tim mereka bermain dengan semangat, strategi yang jelas, dan kemampuan untuk bersaing di level tertinggi. Jika tidak, masa depan Ten Hag di klub bisa menjadi dipertanyakan.
Kesimpulan
Awal musim yang buruk bagi Manchester United harus menjadi panggilan untuk perubahan. Kritik dari mantan pemain seperti Paul Scholes menunjukkan bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengembalikan klub ke jalur yang benar. Rekrutmen yang tepat, pelatihan yang efektif, dan semangat juang yang tinggi adalah kunci untuk mengatasi krisis ini.
Sebagai penggemar sepak bola, kita semua berharap melihat Manchester United kembali ke performa terbaik mereka. Liga Premier Inggris adalah kompetisi yang ketat, dan setiap poin sangat berharga. Dengan tantangan yang ada di depan, kita semua menantikan apakah Erik ten Hag dan timnya bisa bangkit dari keterpurukan ini dan meraih kesuksesan yang diharapkan oleh semua penggemar setia mereka.