Di Stadio Olimpico, Roma berhasil meraih kemenangan penting dengan skor 2-0 atas rival mereka, Lazio, dalam Derby della Capitale. Meskipun menjalani musim yang cukup sulit dan tertinggal jauh dari Lazio di klasemen, Roma menunjukkan ketahanan dan determinasi untuk merebut hak kebanggaan lokal.
Sebelum pertandingan, terdapat selisih 15 poin antara kedua tim, dan Roma telah mengalami pergantian pelatih sebanyak tiga kali sepanjang musim ini. Namun, setelah hasil imbang melawan AC Milan, tim Giallorossi sangat ingin mengubah nasib mereka. Kapten Lorenzo Pellegrini, yang sempat mendapat kritik selama musim ini, kembali tampil sebagai starter di kandang setelah terakhir kali bermain di rumah pada Oktober 2024 dan bertekad untuk memberikan dampak positif.
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, di mana kedua tim berusaha menunjukkan dominasi mereka. Di awal laga, Manu Koné mencoba peruntungannya dengan melepaskan tembakan keras yang menguji kiper Lazio, Ivan Provedel. Roma akhirnya memimpin pada menit ke-10 melalui Pellegrini, yang menerima umpan dari Alexis Saelemaekers di dalam kotak penalti. Dengan sentuhan yang cermat, ia berhasil menghindari tantangan Nicolò Rovella dan melepaskan tembakan kaki kanan yang indah ke sudut atas gawang, mencetak gol ketiganya di derby ini. Pellegrini merayakan golnya dengan bangga menunjukkan lambang klub di bajunya, sebagai bentuk pembuktian kepada para pengkritiknya.
Hanya delapan menit kemudian, Roma menggandakan keunggulan mereka. Sebuah umpan panjang dari kiper Mile Svilar berhasil disundul oleh Artem Dovbyk kepada Paulo Dybala, yang kemudian mengumpan kepada Saelemaekers untuk menyelesaikan peluang dekat setelah Provedel menepis usaha awalnya.
Lazio kesulitan untuk mengubah penguasaan bola mereka menjadi peluang nyata sepanjang pertandingan. Fisayo Dele-Bashiru memiliki peluang solo yang menjanjikan, tetapi tembakannya melenceng setelah berhasil menghindari tantangan dari Leandro Paredes dan Mats Hummels. Taty Castellanos hampir mencetak gol bagi Lazio di awal babak kedua, tetapi usahanya hanya mengenai jaring samping gawang.
Seiring berjalannya waktu, pertahanan Roma tetap kokoh menghadapi serangan-serangan Lazio. Provedel melakukan beberapa penyelamatan penting untuk menggagalkan peluang Pellegrini dan usaha dari para pemain pengganti Lazio. Loum Tchaouna hampir membawa Lazio kembali ke dalam pertandingan, tetapi gagal memanfaatkan peluang yang diberikan oleh Boulaye Dia.
Ketegangan meningkat menjelang akhir pertandingan ketika Mats Hummels terjatuh setelah benturan dengan Castellanos, yang memicu keributan dan berujung pada kartu merah untuk striker Lazio itu serta seorang anggota staf Roma.
Akhirnya, penampilan solid Roma tidak hanya memberikan tiga poin penting, tetapi juga memungkinkan mereka untuk menjaga clean sheet yang langka melawan rival mereka. Kemenangan ini bisa menjadi titik balik bagi Giallorossi dalam upaya mereka untuk memperbaiki performa musim ini.
Gol: Pellegrini 11 (R), Saelemaekers 18 (R)
Susunan Pemain:
Roma (3-4-2-1): Svilar; Mancini, Hummels, Ndicka; Saelemaekers (masuk 67′ El Shaarawy), Koné, Paredes, Angeliño; Dybala (74′ Baldanzi), Lo. Pellegrini (67′ Pisilli); Dovbyk (74′ Shomurodov)
Lazio (4-3-3): Provedel; Marusic (79′ Lazzari), Gila, Romagnoli, Nuno Tavares (89′ Lu. Pellegrini); Guendouzi, Rovella, Dele-Bashiru (46′ Dia); Isaksen (46′ Tchaouna), Castellanos, Zaccagni (89′ Noslin)