Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, mengungkapkan bahwa timnya masih dalam proses menemukan arah setelah mengalami kekalahan telak dari rival sekota, Atletico Madrid. Alonso menekankan bahwa musim baru berjalan selama 58 hari, dan masalah yang mereka hadapi dalam kekalahan 5-2 di derby bukan hanya disebabkan oleh sikap pemain.
Tim Los Blancos telah menempuh perjalanan hampir 6.000 km dari Madrid ke Almaty untuk pertandingan kedua mereka di fase grup Liga Champions, perjalanan yang hanya kalah panjang dibandingkan dengan Benfica yang bertandang ke Kairat. Namun, Alonso meminta agar timnya tidak menjadikan perjalanan jauh sebagai alasan untuk menurunkan standar permainan.
“Kita harus beradaptasi. Kami telah mengubah peta jalan biasa kami sedikit, tetapi dalam sepak bola, yang paling cerdas adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan baik. Ini hanya pertandingan lain, dan itu bukan halangan atau alasan,” ujar Alonso.
Real Madrid diprediksi akan menjadi favorit berat untuk kembali ke jalur kemenangan saat menghadapi Kairat, tetapi mereka juga akan menghadapi tim yang belum banyak dikenal, yakni tim Kazakhstan pertama yang berhasil mencapai fase grup Liga Champions.
“Bermain dengan baik, menekan dengan baik, bertahan dengan baik, menyerang dengan baik… Dengan performa kami, siapa pun yang diturunkan, ini akan menjadi pertandingan yang kompetitif. Kairat terorganisir dengan baik dan memiliki momentum yang bagus. Kami harus serius dari awal,” lanjutnya.
Setelah kekalahan di derby, Alonso menyadari bahwa kritik terhadap timnya berfokus pada kurangnya daya saing. Namun, ia merasa ada lebih banyak hal yang perlu diperbaiki. “Bukan hanya sikap; saya rasa ada masalah kecepatan dan aspek taktis yang telah kami analisis. Saya tidak hanya menjelaskan semuanya dengan sikap; itu terlalu sederhana. Kami perlu memperbaiki banyak hal di level permainan. Kami tidak bersaing dengan cukup baik. Itu bagian dari proses adaptasi. Kami sudah di sini selama sekitar 58 hari. Ini menyakitkan, tetapi sekarang kami berada dalam mode Liga Champions,” tuturnya.
Alonso, yang sebelumnya melatih Bayer Leverkusen, menegaskan bahwa timnya masih dalam tahap pembangunan setelah pramusim yang singkat dan musim panas yang padat. “Saya tidak melihat kurangnya koneksi. Saya telah melihat koneksi itu ada. Ini penting untuk membangun visi sepak bola dan semangat tim. Kami masih melangkah maju. Mungkin untuk melangkah dua langkah ke depan, kita harus mundur satu langkah. Kami masih mendefinisikan seperti apa kami ingin menjadi, dan kami akan memperbaiki hal itu.”
Kekalahan dari Atletico Madrid bisa dibilang sebagai ujian pertama bagi Alonso dalam mengelola Real Madrid, namun kini ia akan menghadapi tekanan yang lebih besar. Meskipun Kairat seharusnya menjadi lawan yang lebih nyaman, Alonso ingin melihat performa yang baik dalam dua pertandingan berikutnya sebelum jeda internasional, agar Los Blancos dapat mengkategorikan kekalahan di derby sebagai sebuah insiden semata.
Dengan harapan untuk bangkit kembali, Alonso dan timnya akan berusaha keras untuk menunjukkan peningkatan dan meraih hasil positif di pentas Eropa. Penggemar Real Madrid di Indonesia tentu berharap tim kesayangan mereka segera menemukan kembali performa terbaiknya dan meraih kesuksesan di Liga Champions.

