AC Milan saat ini sedang berada dalam kondisi sulit, dan ketidakpuasan di kalangan pendukung setia klub semakin meluas. Pemilik klub, Gerry Cardinale, kini menjadi sorotan utama kritik yang terus mengalir. Hasil imbang yang mengecewakan melawan Roma dalam pertandingan terbaru hanya menambah frustrasi para penggemar, yang sudah tiga kali berturut-turut menyuarakan ketidakpuasan terhadap kepemilikan Cardinale.
Tensi yang Meningkat
Menurut laporan dari Calciomercato, Curva Sud, kelompok pendukung paling fanatik Milan, telah memimpin aksi protes terhadap Cardinale. Sorakan yang mendesak pengusaha asal Amerika tersebut untuk menjual klub dan pergi telah menjadi pemandangan biasa di awal dan akhir pertandingan. Tindakan protes yang terus menerus ini dikabarkan membuat Cardinale merasa tidak nyaman.
Harapan vs. Realita
Sumber yang dekat dengan situasi ini mengungkapkan bahwa Cardinale berharap pengumuman tentang restrukturisasi sebagian utang klub dengan Elliott Management hingga 2028 dapat meningkatkan kepercayaan fans. Namun, langkah finansial ini tampaknya justru memperburuk keadaan, semakin memicu ketidakpuasan di kalangan pendukung.
Akar Masalah Ketidakpuasan Fans
Krisis yang melanda Milan tidak hanya berkaitan dengan performa di lapangan, tetapi juga mencakup masalah teknis, taktis, manajerial, dan komunikasi. Para penggemar telah menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap beberapa keputusan penting yang diambil di bawah kepemimpinan Cardinale, antara lain:
1. Kepergian kontroversial legenda klub, Paolo Maldini.
2. Kurangnya empati terhadap basis penggemar.
3. Prioritas yang diberikan pada aspek finansial di atas ambisi olahraga.
Tekanan untuk Berhasil
Dengan tidak ada tanda-tanda protes yang mereda, Cardinale kini menghadapi tekanan yang semakin besar untuk membalikkan keadaan. Supercup Italia yang akan datang di Arab Saudi menjadi semakin penting, di mana Cardinale sangat ingin meraih trofi pertamanya sejak mengambil alih klub. Selain prestise olahraga, hadiah finansial sebesar €7 juta bagi pemenang menambah lapisan penting bagi kompetisi ini.
Dengan situasi yang semakin memanas, semua mata kini tertuju pada Cardinale dan langkah-langkah yang akan diambilnya untuk meredakan ketegangan serta mengembalikan kepercayaan penggemar. Apakah ia mampu menghadapi tantangan ini? Hanya waktu yang akan menjawab.