Site icon Pemain12.com

Premier League Player Diagnosa Kecanduan Gas Nitrous, Dibantu Rehabilitasi

Liga Inggris: Sebuah Kasus Pemain Premier League yang Kecanduan Gas Ketawa

Sebuah pemain Liga Premier yang telah didiagnosis menderita kecanduan gas ketawa telah dirawat oleh paramedis karena ia terus kesulitan untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Dilansir oleh Daily Mail, seorang teman dari pemain yang tidak disebutkan namanya menelepon layanan darurat setelah melihatnya dikelilingi oleh tabung-tabung gas di apartemennya.

Insiden tersebut terjadi pada bulan April, dengan kehadiran polisi juga turut serta, namun tidak ada tindakan pidana yang dilakukan, sesuai dengan laporan tersebut. Pemain tersebut sebelumnya telah didiagnosis menderita kecanduan oksida nitrat ilegal dan paramedis dengan tegas menyatakan bahwa ia perlu menghentikan kebiasaan tersebut demi kesehatan jangka panjangnya.

Karirnya juga terancam, dengan klub pemain tersebut menyadari situasi tersebut dan mencoba membantunya menghentikan kebiasaan buruknya dengan mengirimnya untuk berkonsultasi dengan seorang spesialis di pusat rehabilitasi. Tabung-tabung gas ketawa digunakan untuk mengisi balon, dengan gas tersebut kemudian dihirup untuk memberikan efek psikoaktif.

Pada bulan November, kepemilikan oksida nitrat telah dibuat ilegal, dengan pengumuman dari Pemerintah yang mengonfirmasi: ‘Kepemilikan “gas ketawa” sekarang ilegal dengan pengguna serius berulang menghadapi hingga 2 tahun penjara dan para pengedar hingga 14 tahun.

Larangan ini, yang dijanjikan sebagai bagian dari Rencana Aksi Pemerintah Anti-Sosial, menjadikan oksida nitrat sebagai narkoba Kelas C yang dikendalikan di bawah Undang-Undang Penyalahgunaan Narkoba 1971. Ini berarti kepemilikan oksida nitrat, di mana seseorang bermaksud untuk secara salah menghirupnya untuk efek psikoaktif, sekarang merupakan tindak pidana.

Konsekuensinya dapat mencakup denda tak terbatas, hukuman masyarakat yang terlihat, peringatan (yang akan muncul di catatan kriminal mereka) dan bagi para pelaku kejahatan serius berulang, hukuman penjara.’

Kasus ini menjadi peringatan bagi para pemain sepakbola dan masyarakat pada umumnya tentang bahaya kecanduan zat-zat berbahaya seperti gas ketawa. Semua pihak, termasuk klub dan pihak berwenang, harus bekerja sama untuk mencegah dan mengatasi masalah ini demi kesehatan dan masa depan yang lebih baik. Semoga pemain tersebut dapat pulih dan kembali ke jalur yang benar dalam kariernya di Liga Inggris.

Exit mobile version