Liga Inggris: Alfie Gilchrist, Pemain Muda Chelsea yang Membuat Kejutan
Sebuah kejutan terjadi pada pertandingan antara Chelsea melawan Aston Villa di babak keempat Piala FA. Alfie Gilchrist, pemain muda Chelsea berusia 20 tahun, tampil mengesankan meski mendapat panggilan tiba-tiba untuk masuk ke starting XI Mauricio Pochettino. Levi Colwill seharusnya menjadi starter pada pertandingan tersebut, namun ia mengalami cedera saat pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Gilchrist pun dipanggil untuk menggantikannya hanya 20 menit sebelum pertandingan dimulai. Meski harus menghadapi situasi yang menegangkan, Gilchrist mampu tampil baik di lapangan dan berhasil memainkan peran sebagai bek kanan selama 65 menit sebelum digantikan oleh Ben Chilwell di babak kedua.
Pochettino memberikan pujian atas penampilan Gilchrist di lapangan dan juga memuji mentalitasnya yang mampu “mengelola stres” setelah mendapat panggilan tiba-tiba untuk bermain. Menurut Pochettino, hal yang paling sulit adalah mengelola stres. Gilchrist sebelumnya tidak menyangka akan bermain, namun akhirnya harus siap tampil di lapangan. Semua pemain muda membutuhkan waktu untuk rileks dan tidak menghabiskan energi dengan terlalu banyak berpikir sebelum pertandingan.
Gilchrist sebelumnya hanya tampil sebagai pemain pengganti dalam beberapa pertandingan terakhir Chelsea di Liga Premier. Ia juga menjadi starter dalam kemenangan Chelsea atas Preston di babak ketiga Piala FA. Dengan Reece James yang masih absen, Gilchrist bersaing dengan Malo Gusto untuk mendapatkan kesempatan bermain. Pochettino percaya bahwa Gilchrist telah membuktikan diri siap untuk bermain di tim utama.
“Penting sekali bagi karirnya. Dia perlu bersaing dengan pemain-pemain berbeda di posisinya. Penting bagi semua pemain akademi yang memiliki kesempatan untuk bermain untuk menunjukkan bahwa mereka bisa bermain untuk Chelsea. Kami sangat senang dengan cara dia bermain,” ujar Pochettino.
Meskipun Chelsea memiliki beberapa peluang untuk unggul dalam pertandingan tersebut, penyelesaian akhir yang buruk membuat mereka gagal mencetak gol. Emiliano Martinez, kiper Aston Villa, juga tampil impresif di pertandingan tersebut. Pochettino mengaku puas dengan penampilan timnya meski mengakui bahwa mereka kurang klinis dalam menyelesaikan peluang. Ia juga menyatakan bahwa pertandingan melawan tim sekelas Aston Villa, yang saat itu berada di posisi empat besar di Liga Premier, menunjukkan bahwa Chelsea terus berkembang.
“Saya sangat senang dengan penampilan seluruh tim. Saya pikir penampilan mereka bagus, hanya saja kami kurang klinis. Untuk bisa menghadapi tim sekelas Aston Villa yang sedang fantastis di Liga Premier, saya pikir ini adalah sinyal yang sangat baik bahwa kami terus berkembang. Tentu saja kami ingin menang. Kami kurang klinis, tapi kami menciptakan peluang dan kami harus terus percaya,” ujar Pochettino.
Dengan penampilan impresifnya, Gilchrist telah membuktikan bahwa dirinya layak untuk mendapatkan kesempatan bermain di tim utama Chelsea. Ia berhasil mengelola stres dan tampil baik meski mendapat panggilan tiba-tiba untuk bermain. Pochettino pun optimis bahwa Gilchrist dan pemain-pemain muda lainnya akan terus berkembang dan menjadi aset berharga bagi Chelsea di masa depan.