Timnas Indonesia: Kisah Tijjani Reijnders, Pemain Berdarah Maluku di Timnas Belanda
Sebuah cerita menarik datang dari panggung Euro 2024, di mana seorang pesepak bola keturunan Maluku tengah bersiap untuk menjadi bagian Starting XI Timnas Belanda. Pemain tersebut adalah Tijjani Reijnders, yang memiliki darah Indonesia dari ibunya, Angelina Lekatompessy.
Reijnders, yang berusia 25 tahun, dipercaya menjadi andalan pelatih Belanda Ronald Koeman di lini tengah setelah Frenkie de Jong dan Teun Koopmeiners absen karena cedera. Meskipun sudah memiliki 9 caps bersama Timnas Belanda senior dan mencetak satu gol, Reijnders pernah mendapat tawaran untuk dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia pada awal 2022.
Ketika masih bermain untuk Alkmaar Zaanstreek (AZ) dan penampilannya menonjol, Reijnders masuk dalam daftar minat pelatih Shin Tae Yong. Namun, pada Februari 2022, Reijnders menolak tawaran tersebut tanpa alasan yang spesifik. Hasani Abdulgani dari PSSI mengungkapkan bahwa Reijnders belum berminat saat itu.
Debut Reijnders bersama Timnas Belanda senior terjadi pada September 2023 dalam laga kualifikasi Euro melawan Yunani. Sejak itu, Koeman terus memberinya kepercayaan untuk tampil di berbagai pertandingan kualifikasi Euro bersama Timnas Belanda.
Prestasi Reijnders tidak hanya terjadi di level internasional, tetapi juga di level klub. Pada musim panas 2023, AC Milan harus mengeluarkan dana besar untuk merekrut Reijnders dari AZ Alkmaar. Reijnders menjadi pengganti Sandro Tonali dan bermain secara brilian di Serie A musim lalu.
Pada suatu pertandingan melawan Cagliari, Reijnders mengenakan jersey dengan nama ‘Lekatompessy’ sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya. Aksi tersebut disambut hangat oleh para pemain AC Milan dan Reijnders pun mencetak gol dalam pertandingan tersebut.
Tak hanya Reijnders, masih ada satu pemain keturunan Indonesia lainnya di Timnas Belanda untuk Euro 2024, yaitu bek kiri Ian Maatsen yang memiliki darah Jawa-Suriname. Mereka berdua menjadi bagian dari sejarah keturunan Indonesia yang memperkuat Timnas Belanda, mengikuti jejak Denny Landzaat dan Giovanni van Bronckhorst.
Van Bronckhorst, yang pernah menjadi kapten Timnas Belanda di Piala Dunia 2010, adalah salah satu contoh sukses dari pemain keturunan Indonesia yang berjaya di kancah internasional. Dengan kehadiran Reijnders dan Maatsen, harapan untuk melihat lebih banyak pemain berdarah Indonesia meraih sukses di pentas internasional semakin terbuka lebar.
Demikianlah kisah menarik tentang Tijjani Reijnders, pemain berdarah Maluku yang kini menjadi bagian penting dari Timnas Belanda. Semoga kehadiran mereka dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi di dunia sepak bola internasional. (kid)