Salernitana kalah 4-0 dari Inter, Sousa khawatirkan efektivitas timnya.
Setelah mengalami kekalahan 4-0 dari Inter di Arechi, Paulo Sousa, pelatih Salernitana, mengakui bahwa pertandingan tersebut tidaklah mudah. Ia mengatakan bahwa Inter menciptakan banyak peluang dalam 10-15 menit pertama, masuk ke dalam kotak penalti dengan sangat baik. Namun, Sousa percaya bahwa timnya mulai percaya diri dan berkembang seiring berjalannya pertandingan. Meskipun begitu, ia menyadari bahwa kegagalan timnya untuk mencetak gol pada kesempatan yang ada, terutama menjelang akhir babak pertama, menjadi penentu yang merugikan. Sousa juga menyoroti pengaruh masuknya Lautaro Martinez yang memberikan kesulitan bagi timnya. Meskipun ada faktor individu yang juga berperan, hal ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan dan hilangnya fokus dari para pemain, yang akhirnya memberikan kesempatan bagi Inter untuk meraih kemenangan.
Ketika ditanya tentang berbagai rumor yang beredar tentang masa depannya sebagai pelatih, Sousa menjawab dengan tenang dan mengaku telah lama hidup dengan rasa tenteram dan yakin akan pekerjaan yang dilakukan olehnya dan timnya setiap harinya. Ia berusaha untuk meningkatkan potensi tim, serta mengintegrasikan pemain-pemain baru yang bergabung musim ini. Menurutnya, pemain-pemain seperti Dia, Candreva, dan Coulibaly memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas tim.
Meskipun begitu, Sousa menerima adanya spekulasi tentang masa depannya, namun ia tetap hidup dengan tenteram. Ia menyadari bahwa rumor adalah bagian dari permainan dan dunia sepak bola, dan ia berusaha untuk tidak terganggu olehnya. Sousa hanya fokus pada pekerjaan di lapangan, bekerja dengan pemain yang memiliki keinginan untuk tumbuh dan bermain sepak bola yang berkualitas, serta membantu tim untuk selamat dari degradasi.
Salernitana belum pernah memimpin dalam tujuh pertandingan terakhir. Sousa mengungkapkan bahwa hal ini juga terjadi musim lalu, tapi timnya berhasil melakukan comeback. Namun, mereka harus terus bekerja lebih keras untuk meningkatkan keberhasilan dalam mencetak gol. Sousa menegaskan bahwa tim telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal bertahan dan menyerang, tetapi belum efektif dalam penyelesaian akhir. Musim lalu, Salernitana menjadi tim kedua dengan tingkat efektivitas tertinggi, namun musim ini mereka berada di posisi terbawah dalam hal hal tersebut. Kurangnya keberhasilan dalam mencetak gol sangat merugikan tim.
Sousa menekankan bahwa mereka harus menemukan keseimbangan dengan meningkatkan konsentrasi. Ia menyadari bahwa gol yang mereka kebobolan sebagian besar bisa dihindari. Oleh karena itu, para pemain harus tumbuh dan meningkatkan kualitas individu mereka dalam situasi pertahanan. Salernitana memiliki niat untuk menyerang dan mencetak gol, tetapi terkadang mereka harus menghadapi tim yang lebih matang seperti Inter. Di dalam kotak penalti, mereka harus lebih mengutamakan penjagaan langsung terhadap pemain lawan daripada mengejar ruang kosong.
Sousa juga mengakui bahwa sebagai pelatih, risiko untuk tergantikan selalu ada karena hasil pertandingan sangat mempengaruhi. Ia menyadari hal tersebut namun tetap tenang dan yakin dengan semua yang dilakukan bersama tim. Sousa percaya bahwa sejak ia bergabung dengan tim, mereka telah mengalami perkembangan yang signifikan, meskipun hasil belum meyakinkan.