Real Madrid menunjukkan tanda-tanda perbaikan signifikan dalam pertahanan mereka di bawah kepemimpinan Xabi Alonso. Setelah beberapa tahun mengalami kesulitan dalam menjaga gawang, Los Blancos kini tampil lebih solid di awal musim La Liga. Dalam beberapa pertandingan pembuka, Real Madrid telah menciptakan banyak alasan untuk optimis.
Carlo Ancelotti, yang terkenal dengan filosofi permainan menyerangnya, selalu menekankan pentingnya pertahanan yang kokoh. Di musim lalu, meskipun timnya memiliki banyak bintang di lini depan, Ancelotti menyadari bahwa “hal terpenting untuk meraih kesuksesan adalah menjaga gawang tetap bersih.” Sayangnya, sistem pertahanan tim mengalami keruntuhan pada musim lalu. Namun, di bawah Alonso, tampaknya fondasi tersebut mulai diperbaiki.
Statistik menunjukkan bahwa Real Madrid telah meningkatkan intensitas tekanan mereka, berusaha merebut kembali bola lebih cepat setelah kehilangan penguasaan. Dalam tiga pertandingan awal La Liga, mereka hanya kebobolan satu gol, yang terjadi melalui sundulan. Kiper Thibaut Courtois, yang sering menjadi penyelamat tim dalam beberapa tahun terakhir, hanya diminta untuk melakukan lima penyelamatan dalam tiga laga tersebut.
Menurut laporan dari La Pausa, Real Madrid hanya menghadapi satu peluang besar dari lawan dalam tiga pertandingan, sementara Barcelona mencatatkan 12 peluang besar, yang menunjukkan bahwa pertahanan Los Blancos lebih solid dibandingkan dengan tim lain di La Liga. Courtois pun dituntut untuk beraksi 44% lebih sedikit dibandingkan musim lalu, yang menjadi bukti nyata dari perbaikan pertahanan. Sebagai catatan, musim lalu, Real Madrid kebobolan rata-rata satu gol per pertandingan.
Namun, tantangan bagi Alonso adalah bagaimana timnya dapat mempertahankan performa ini. Di babak kedua, mereka sering kali harus mengendurkan penguasaan bola karena kelelahan, mungkin akibat dari pramusim yang singkat. Pada bulan September, Real Madrid akan menghadapi ujian yang lebih berat. Mereka akan melawan Osasuna dan RCD Mallorca di kandang, dua tim yang masih mencoba menyesuaikan diri dengan sistem baru mereka, serta Real Oviedo yang baru dipromosikan.
Setelah jeda internasional, lawan-lawan yang lebih menantang seperti Real Sociedad, yang berhasil mencetak empat gol di Santiago Bernabeu pada bulan April, Olympique Marseille, Espanyol, Levante, dan Atletico Madrid menanti mereka. Kecuali Levante, tim-tim tersebut memiliki daya serang yang lebih besar.
Yang terpenting, Alonso tampaknya telah mendapatkan dukungan dari para pemainnya di awal musim ini. Jika mereka dapat terus mempertahankan performa ini, Real Madrid mungkin akan kembali menjadi tim yang sulit dikalahkan dan bersaing untuk meraih gelar juara La Liga. Para penggemar di Indonesia tentu berharap melihat tim kesayangan mereka tampil gemilang di kompetisi ini.