Napoli baru saja meraih gelar juara Serie A untuk kedua kalinya dalam tiga musim setelah mengalahkan Cagliari dengan skor 2-0. Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisi mereka di puncak klasemen, meskipun Inter juga meraih kemenangan atas Como. Namun, jarak satu poin antara kedua tim memastikan bahwa Antonio Conte berhasil meraih gelar Serie A bersama tiga tim berbeda, menjadikannya satu-satunya pelatih dalam sejarah yang mampu mencapai prestasi ini.
Setelah kemenangan tersebut, muncul berbagai spekulasi mengenai masa depan Conte, terutama terkait kemungkinan kembali ke Juventus. Namun, saat ditanya tentang masa depannya usai merayakan keberhasilan bersama Napoli, Conte menjelaskan bahwa hubungan antara dirinya dan presiden klub, Aurelio de Laurentiis, sangat baik. Dalam wawancaranya dengan DAZN yang dilansir oleh Di Marzio, Conte menyatakan, “Kami menikmati semua ini, saya memiliki hubungan yang baik dengan presiden dan keluarganya. Kami sudah saling mengenal, dan sekarang di akhir kami merayakan bersama: kami adalah dua pemenang, mungkin dengan cara yang berbeda, tetapi kami tetap pemenang.”
Conte juga menekankan betapa sulitnya meraih gelar di Napoli, “Memenangkan gelar di Napoli sangatlah sulit. Mereka yang berhasil melakukannya dua kali memiliki nilai-nilai penting, jika tidak, tidak mungkin hal ini terjadi dalam waktu singkat. Anda tidak memulai di klub yang secara sistematis bermain untuk menang.”
Dalam pertandingan tersebut, Scott McTominay mencetak gol pertama Napoli dengan tendangan overhead kick yang spektakuler, diikuti oleh gol solo mengesankan dari Romelu Lukaku. Kemenangan ini bukan hanya sekadar prestasi, tetapi juga menjadi momen bersejarah bagi Napoli dan Antonio Conte.