AC Milan mengalami kekalahan 2-1 di tangan Torino dalam lanjutan Serie A, yang membuat mereka terjebak di posisi ketujuh klasemen. Kekalahan ini terjadi setelah Malick Thiaw mencetak gol bunuh diri yang membuat Milan tertinggal lebih awal. Meskipun Tijjani Reijnders berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-74, kegembiraan itu hanya bertahan sebentar. Gvidas Gineitis mencetak gol kedua untuk Torino hanya beberapa menit setelahnya, memastikan kemenangan berharga bagi tim tuan rumah.
Reijnders, yang mencetak gol dalam pertandingan tersebut, berbicara kepada DAZN setelah pertandingan. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa timnya sedang membuat segalanya menjadi lebih sulit bagi diri mereka sendiri. “Ya, saat ini kita memang memperumit diri sendiri. Ketika kamu memulai pertandingan dengan cara seperti ini, kamu harus bisa bangkit untuk menyamakan kedudukan. Kami berhasil melakukannya, tetapi kami langsung kebobolan lagi. Kami harus lebih matang, karena jika tidak, kami akan menyulitkan diri sendiri,” ungkapnya.
Pemain asal Belanda ini juga membahas suasana di ruang ganti, di mana semua orang berusaha untuk tetap positif. “Kami berusaha untuk tetap positif, karena kami masih memiliki peluang di liga. Sekarang setelah kami keluar dari Liga Champions, fokus kami lebih terarah. Lebih sulit untuk tetap fokus setelah kekalahan seperti ini, tetapi kami harus berusaha membangun kembali kepercayaan diri,” tambah Reijnders.
Saat ini, Milan terpuruk di posisi ketujuh Serie A dan tertinggal enam poin dari Juventus yang berada di peringkat keempat. Kekalahan ini datang setelah mereka tersingkir dari Liga Champions oleh Feyenoord, yang semakin memperburuk harapan Eropa mereka.
Dengan performa yang tidak konsisten ini, Milan harus segera berbenah. Setiap pertandingan ke depan menjadi krusial untuk memperbaiki posisi mereka di liga dan membangun kembali kepercayaan diri tim. Para penggemar berharap tim kesayangan mereka bisa bangkit dan menunjukkan permainan terbaiknya di laga-laga berikutnya.