Dalam pertandingan seru antara AC Milan dan Juventus pada hari Minggu, Christian Pulisic mengalami momen yang sangat mengecewakan ketika ia gagal mengeksekusi penalti yang bisa jadi penentu hasil pertandingan. Ini adalah kesalahan kedua Pulisic dari titik penalti dalam 15 percobaan sepanjang kariernya. Menariknya, kesalahan sebelumnya juga terjadi di kota yang sama, saat melawan Torino pada bulan Februari lalu, di mana ia ditahan oleh kiper handal, Vanja Milinkovic-Savic.
Menurut laporan DAZN yang dikutip oleh Calciomercato, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, tidak menyaksikan momen tersebut dan sempat bercanda dengan asisten pelatih dan Pulisic bahwa ia telah menyarankan agar tidak menendang dengan bagian dalam kaki. Meskipun demikian, Pulisic tetap menjadi eksekutor utama penalti Milan dengan tingkat konversi yang terbaik di antara pilihan lainnya. Luka Modric dan Santiago Gimenez, yang pernah mengemban tugas tersebut, ternyata kurang akurat dalam eksekusi penalti.
Milan sebenarnya sudah terlambat dalam memberikan tugas penalti kepada Pulisic secara penuh. Secara kolektif, mereka hanya berhasil mencetak 7 gol dari 13 percobaan sejak awal tahun 2024, yang berarti hanya sedikit lebih dari setengahnya, menurut La Gazzetta dello Sport.
Dalam komentar pasca pertandingan, Allegri lebih menyoroti Rafael Leao, mengundangnya untuk lebih berkontribusi dalam momen-momen krusial. Bintang asal Portugal ini tengah berusaha pulih dari cedera betis yang membuatnya absen selama 45 hari. Allegri bertekad untuk menempatkan Leao sebagai penyerang tengah, bersaing dengan Santiago Gimenez dan Christopher Nkunku. Namun, sentuhan Leao di area penalti tidak pernah sempurna, dan ia menyia-nyiakan dua peluang besar melawan Juventus.
Analisis Kami tentang Milan
Ini adalah pertama kalinya Milan merasakan dampak dari tidak memiliki penyerang tengah elit di musim ini. Ada alasan mengapa Leao selalu beroperasi di sayap. Meskipun pelatih telah menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah skema permainan, mungkin ia harus mempertimbangkan untuk merombak taktiknya agar bisa menampilkan semua senjata utamanya sekaligus.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan pembaruan lebih lanjut tentang Serie A dan sepak bola Italia.

