Di final Supercoppa Italiana yang berlangsung di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, AC Milan berhasil melakukan comeback menakjubkan dari ketertinggalan 2-0 untuk mengalahkan Inter Milan dengan skor 3-2. Kemenangan ini mengakhiri dominasi rival mereka dalam kompetisi ini. Pertandingan ini sangat menarik dan ditandai dengan penampilan luar biasa dari Rafael Leao, yang berperan penting dalam semua gol yang dicetak Milan.
Pertandingan Derby della Madonnina ini sangat dinanti, di mana Inter melangkah ke final setelah mengalahkan Atalanta dengan skor 2-0 di semifinal, sementara Milan meraih tiket final dengan kemenangan keras 2-1 atas Juventus dalam debut pelatih baru mereka, Sergio Conceicao. Kedua tim menghadapi tantangan cedera, dengan Inter kehilangan beberapa pemain kunci seperti Marcus Thuram dan Joaquin Correa, sementara Mehdi Taremi masuk ke dalam starting lineup. Rafael Leao awalnya duduk di bangku cadangan karena masalah kebugaran.
Di babak pertama, Inter mengambil alih kendali permainan. Lautaro Martinez membuka skor tepat sebelum jeda dengan memanfaatkan lemparan cepat yang mengejutkan Milan. Ia berhasil memotong ke dalam dan melepaskan tembakan yang melewati kaki Theo Hernandez ke gawang, mencetak gol Supercoppa keempatnya dan menyamakan rekor Paulo Dybala.
Setelah jeda, Taremi menggandakan keunggulan Inter dengan tembakan terarah usai menerima umpan panjang, membuat Milan dalam posisi terjepit. Namun, masuknya Leao mengubah dinamika permainan. Ia mendapatkan tendangan bebas yang dieksekusi dengan baik oleh Theo Hernandez, yang melengkungkan bola melewati pagar hidup dan membawa Milan kembali ke dalam pertandingan.
Milan terus menekan untuk menyamakan kedudukan meskipun beberapa peluang terlewatkan, termasuk blok krusial dari Bastoni dan penyelamatan gemilang dari kiper Yann Sommer. Akhirnya, usaha mereka terbayar ketika Leao memberikan assist kepada Christian Pulisic, yang berhasil mengubah arah dan menyelesaikan bola dengan baik ke sudut jauh gawang dari dalam kotak penalti.
Dengan waktu yang terus berjalan dan skor imbang 2-2, Milan mendapatkan satu kesempatan terakhir di masa tambahan waktu. Leao berlari di sisi kanan dan memberikan umpan akurat kepada Tammy Abraham, yang dengan mudah menanduk bola dari jarak dekat untuk mengamankan kemenangan mengejutkan bagi Milan.
Gol-gol dalam pertandingan ini dicetak oleh Lautaro Martinez (45′), Taremi (46′), Theo Hernandez (52′), Pulisic (80′), dan Abraham (93′).
Susunan pemain:
Inter (3-5-2): Sommer; Bisseck, De Vrij (84′ Darmian), Bastoni; Dumfries, Barella (84′ Frattesi), Calhanoglu (34′ Asllani), Mkhitaryan (65′ Zielinski), Dimarco (65′ Carlos Augusto); Taremi, Lautaro Martinez.
Milan (4-2-3-1): Maignan; Emerson Royal (86′ Calabria), Tomori, Thiaw, Theo Hernandez; Musah (76′ Loftus-Cheek), Fofana; Jimenez (49′ Leao), Reijnders (76′ Abraham), Pulisic; Morata.
Kemenangan ini bukan hanya berarti trofi bagi Milan, tetapi juga menunjukkan semangat juang dan ketahanan tim. Bagi para penggemar sepak bola, terutama di Indonesia, ini menjadi momen yang tak terlupakan dan membuktikan bahwa dalam sepak bola, segala sesuatu bisa terjadi!