Musim panas lalu, Matias Soule resmi bergabung dengan AS Roma setelah meninggalkan Juventus. Pemain asal Argentina ini berbagi cerita mengenai perjalanan kariernya, terutama saat ia masih berseragam Bianconeri, dalam wawancara dengan La Stampa.
Soule mengungkapkan bahwa selama di Juventus, ia memiliki hubungan yang baik dengan mantan pelatih Thiago Motta. Menurutnya, Motta sering kali mengajaknya bercanda dan menyarankan agar ia tetap bertahan di klub. “Thiago dan saya sering bercanda. Dia menyuruh saya untuk tetap di sini, tetapi dia juga tahu situasinya. Apakah dia mengecewakan harapan? Tidak ada yang mengharapkannya, bahkan setelah kerja keras yang dilakukan di Bologna. Tapi begitulah sepak bola,” ujar Soule.
Mengenai kepergiannya dari Juventus, Soule menjelaskan bahwa ada rencana untuk menjualnya guna mendapatkan dana, mungkin untuk tim dari Arab. “Saya dimiliki oleh Juve dan sempat berpikir untuk kembali. Namun, pada bulan Januari, mereka memberi tahu bahwa saya harus dijual. Pada akhirnya, kesepakatan itu tidak terwujud, tetapi saat saya berangkat untuk pelatihan musim panas, saya sudah tahu bahwa saya tidak akan bertahan,” tambahnya.
Saat ini, Soule bersiap menghadapi pertandingan penting melawan Juventus di Serie A. Ia mengakui bahwa laga tersebut sangat berarti untuk posisi klasemen, mengingat Roma dan Juventus sedang bersaing untuk mendapatkan tempat di Liga Champions. “Pertandingan pada hari Minggu akan sangat penting untuk peringkat. Kami dan Roma berjuang untuk tempat di Liga Champions. Balas dendam? Tidak, sekarang saya hanya memikirkan Roma,” ungkapnya.
Meski memulai kariernya di Roma dengan lambat, Soule menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Ia kini menjadi salah satu pemain kunci bagi pelatih Claudio Ranieri, dan penampilannya di Liga Europa semakin membuktikan kualitasnya.
Dengan perjalanan karier yang menarik dan ambisi yang tinggi, Matias Soule siap memberikan yang terbaik untuk AS Roma dan meraih kesuksesan di Serie A.