Liga Inggris: Leicester City Dituduh Melanggar Aturan Profitability and Sustainability
Leicester City, klub sepakbola asal Inggris, saat ini tengah berada dalam sorotan Premier League karena dituduh melanggar Aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR). Klub yang kini berkompetisi di Championship setelah terdegradasi dari kasta tertinggi sepakbola Inggris tersebut, sedang berjuang untuk promosi bersama Leeds dan Ipswich.
Seperti halnya Everton dan Nottingham Forest, Leicester City juga berpotensi menghadapi pengurangan poin jika terbukti bersalah – namun hal tersebut tidak akan diterapkan dalam musim ini. Pernyataan dari Premier League menyebutkan, “Premier League hari ini (21 Maret) merujuk Leicester City FC ke Komisi Independen atas dugaan pelanggaran Aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR) dan karena gagal mengajukan laporan keuangan yang diaudit ke Liga.”
“Dugaan pelanggaran terkait dengan periode penilaian yang berakhir pada musim 2022/23, ketika klub masih menjadi anggota Premier League. Leicester City terdegradasi ke EFL Championship sebelum diberlakukannya Standar Petunjuk baru dari Premier League, yang menetapkan jadwal waktu di mana kasus PSR harus diputuskan.”
“Oleh karena itu, proses hukum akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang akan ditetapkan oleh Komisi Independen, dan keputusan akhirnya akan dipublikasikan di situs web Premier League.”
Menyikapi tuduhan tersebut, Leicester City pun angkat bicara melalui pernyataan resmi yang berbunyi, “Leicester City terkejut dengan tindakan yang diambil oleh Premier League hari ini. Klub sangat kecewa bahwa Premier League memilih untuk menuduh LCFC sekarang, meskipun upaya klub untuk berkomunikasi secara konstruktif dengan Premier League terkait masalah yang menjadi subjek tuduhan ini, meskipun LCFC saat ini bukan klub Premier League.”
“LCFC tetap bersedia dan bersemangat untuk berkomunikasi secara konstruktif dengan Premier League dan EFL untuk mencari resolusi yang tepat dari potensi tuduhan, oleh badan yang tepat, dan pada waktu yang tepat.”
“Klub terus memperhatikan saran dengan cermat tentang posisinya dan, jika diperlukan, akan terus membela diri dari tindakan yang melanggar hukum oleh otoritas sepakbola, jika mereka mencoba untuk mengambil yurisdiksi di tempat yang tidak seharusnya dilakukan, seperti yang terjadi awal tahun ini.”
Artikel ini juga dapat menjadi referensi bagi penggemar sepakbola untuk memahami perkembangan terkini di dunia Liga Inggris. Meskipun Leicester City saat ini berada di tengah persaingan sengit untuk promosi ke kasta tertinggi, namun masalah hukum yang dihadapi oleh klub ini juga menjadi sorotan yang menarik untuk diikuti.
Dengan demikian, semoga penyelesaian dari tuduhan yang dialamatkan kepada Leicester City dapat diselesaikan dengan transparansi dan keadilan. Bagi penggemar sepakbola, hal ini juga menjadi pembelajaran bahwa aturan dan ketentuan dalam dunia olahraga harus dipatuhi oleh semua pihak, tanpa terkecuali. Semoga Leicester City dan seluruh klub sepakbola lainnya dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepakbola Inggris.