Liga Champions: Kisah Kelam Kylian Mbappe dan Paris Saint-Germain
Kylian Mbappe, bintang muda yang bersinar dari Paris Saint-Germain, harus mengakhiri perjalanannya di Liga Champions dengan kepahitannya sendiri. Meskipun berusaha keras, Mbappe gagal membawa PSG ke puncak kesuksesan di kompetisi bergengsi tersebut. Dalam tujuh musimnya bersama klub asal kota kelahirannya, Mbappe harus merelakan empat kali tersingkir di babak 16 besar, beberapa kali mencapai semifinal, dan hanya sekali mencapai final yang akhirnya kalah dari Bayern Munich pada tahun 2020.
Prestasi terbaik Mbappe di Liga Champions mungkin terjadi pada musim perdananya bersama Monaco pada tahun 2017, ketika mereka mencapai semifinal secara mengejutkan. Meskipun mencetak rekor 255 gol untuk PSG, Mbappe belum pernah mencetak gol di panggung Liga Champions. Di musim terakhirnya bersama PSG, Mbappe harus menelan kekalahan dari Borussia Dortmund, klub yang berada di peringkat kelima di Jerman, menambah daftar panjang kegagalan PSG di kompetisi ini.
Kepergian Mbappe ke Real Madrid, klub yang sudah akrab dengan kemenangan di Liga Champions, mungkin akan membuka jalan bagi pencapaiannya di kompetisi bergengsi tersebut. PSG yang dijuluki sebagai tim Galactico selama beberapa tahun terakhir, gagal meraih kesuksesan di Liga Champions meskipun memiliki lini depan bintang seperti Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi. Mereka selalu tersingkir di babak knockout pertama selama dua musim Messi berada di klub.
Meskipun PSG telah menghabiskan lebih dari £300 juta untuk membeli pemain baru pada musim panas lalu, kegagalan mereka di Liga Champions masih belum berubah. Luis Enrique, mantan pelatih Barcelona yang sukses memenangkan Liga Champions dengan Messi dan Neymar, mengakui bahwa Dortmund pantas memenangkan pertandingan melawan PSG. Meskipun PSG terus berusaha membangun tim yang lebih muda dan bersemangat, kepergian Mbappe akan meninggalkan lubang yang sulit untuk diisi.
Dortmund, klub tanpa bintang besar dan dengan prinsip yang kuat, berhasil melaju jauh di Liga Champions musim ini, membuktikan bahwa dengan kerja keras dan prinsip yang benar, segalanya bisa terjadi. PSG harus belajar dari kesuksesan Dortmund dan menciptakan sesuatu yang istimewa jika ingin meraih gelar Liga Champions di masa depan. Meskipun City dan Chelsea akhirnya berhasil meraih gelar tersebut setelah bertahun-tahun frustrasi, tidak ada jaminan bahwa PSG akan mengalami hal serupa.
Bagi Mbappe, mungkin kesuksesan sejati bisa ia temukan di Bernabeu bersama Real Madrid. Meskipun sudah mencetak lima gol di babak knockout musim ini, termasuk dua gol dalam comeback melawan Barcelona, Mbappe belum bisa meraih kesuksesan di babak semifinal atau final. Meskipun sudah menjadi bintang di level internasional, Mbappe masih harus membuktikan dirinya sebagai legenda Liga Champions.
Kisah kelam Mbappe dan PSG di Liga Champions menjadi cerminan dari perjuangan klub tersebut dalam mencapai kesuksesan di kompetisi tertinggi di Eropa. Meskipun harus merelakan kepergian Mbappe, PSG harus terus berjuang dan menciptakan sesuatu yang istimewa jika ingin meraih gelar yang selama ini mereka impikan. Semoga PSG bisa belajar dari kegagalan mereka dan kembali bangkit untuk meraih gelar Liga Champions di masa depan.