Villarreal CF, klub sepak bola yang dikenal dengan julukan “Yellow Submarine,” baru saja membuat keputusan yang memicu perdebatan di kalangan penggemarnya. Pada 7 Agustus 2025, klub asal Spanyol ini mengumumkan perekrutan Thomas Partey, gelandang asal Ghana, dengan status bebas transfer. Meskipun dari sisi sepak bola, perekrutan ini terlihat sangat menjanjikan, banyak penggemar yang merasa khawatir dengan latar belakang hukum pemain tersebut.
Didirikan pada tahun 1923, Villarreal telah mengalami perjalanan yang luar biasa dalam dunia sepak bola. Klub ini berhasil naik dari liga bawah Spanyol hingga mencapai La Liga pada tahun 1998. Meskipun berasal dari kota kecil dengan populasi hanya 52.000 jiwa, Villarreal telah menunjukkan kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi, termasuk mencapai semifinal Liga Champions UEFA pada tahun 2006 dan 2022, serta meraih gelar UEFA Europa League pada tahun 2021.
Villarreal dikenal tidak hanya karena prestasi di lapangan, tetapi juga karena kemampuannya menghidupkan kembali karier pemain-pemain yang mengalami penurunan performa, seperti Alexandre Pato, Diego Forlan, dan Juan Roman Riquelme. Keberanian mereka untuk menantang klub-klub besar di Spanyol telah membuat mereka disukai banyak penggemar, bahkan dari luar Spanyol.
Namun, keputusan untuk merekrut Thomas Partey telah menimbulkan kontroversi. Partey, yang sebelumnya bermain untuk Arsenal, baru saja muncul di pengadilan London dengan lima tuduhan pemerkosaan dan satu tuduhan serangan seksual terhadap tiga wanita. Tuduhan ini berkaitan dengan kejadian yang diduga terjadi antara tahun 2021 dan 2022. Situasi ini membuat banyak penggemar merasa tidak nyaman dan mempertanyakan keputusan klub untuk merekrutnya.
Sebelum pengumuman perekrutan, lebih dari 1.000 orang menandatangani petisi yang menolak kedatangan Partey ke Villarreal. Dalam petisi tersebut, penulisnya mengekspresikan kekhawatiran bahwa klub yang mengusung nilai-nilai keluarga dan komunitas seharusnya tidak memiliki hubungan dengan pemain yang sedang menghadapi tuduhan berat. “Perekrutan Thomas Partey akan menjadi tamparan bagi para penggemar yang tidak ingin namanya terhubung dengan seorang yang diduga pelaku kekerasan,” tulis penulis petisi.
Meskipun kritik tersebut, Villarreal tetap melanjutkan rencana mereka dan mengumumkan perekrutan Partey dengan kontrak satu tahun yang dapat diperpanjang. Klub ini mengungkapkan bahwa mereka menghormati prinsip praduga tak bersalah dan akan menunggu hasil proses hukum yang sedang berlangsung. Villarreal juga menyatakan komitmennya terhadap penghormatan dan keberagaman, serta mengutuk segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan berbasis gender.
Di lapangan, Thomas Partey diharapkan dapat memberi dampak positif bagi tim. Dengan pengalaman dan kemampuan bermainnya, dia diharapkan bisa menjadi mentor bagi pemain muda seperti Yeremy Pino, Alberto Moleiro, dan Ilias Akhomach. Partey dikenal sebagai gelandang yang tangguh, mampu membaca permainan dengan baik, dan memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan balik yang cepat. Dia juga memiliki kekuatan fisik yang membuatnya sulit dikalahkan dalam duel, baik di darat maupun udara.
Namun, dampak dari perekrutan ini mungkin lebih jauh dari sekadar hasil di lapangan. Banyak penggemar yang merasa kecewa dan bahkan malu dengan keputusan klub. “Setelah malam yang seharusnya menjadi perayaan bagi penggemar dan tim, sulit untuk merasa apapun selain rasa malu dan jijik. Seorang pria dengan enam tuduhan kekerasan akan melangkah di lapangan kami, mengenakan lambang kami, dan dipuji seolah-olah dia adalah pahlawan,” tulis salah satu akun penggemar di media sosial.
Perekrutan Thomas Partey oleh Villarreal menjadi sorotan utama tidak hanya di kalangan penggemar klub, tetapi juga di dunia sepak bola secara umum. Meskipun ada potensi besar untuk sukses di lapangan, reputasi klub dan hubungan dengan penggemar mungkin akan terpengaruh oleh keputusan ini. Villarreal kini berada dalam posisi sulit, di mana mereka harus menyeimbangkan antara ambisi olahraga dan tanggung jawab sosial.
Dengan La Liga yang akan segera dimulai, semua mata akan tertuju pada Villarreal dan bagaimana mereka mengelola situasi ini. Apakah mereka akan berhasil mempertahankan dukungan penggemar mereka, atau justru akan menghadapi konsekuensi dari keputusan yang kontroversial ini? Hanya waktu yang akan menjawab.