Site icon Pemain12.com

Klopp Bela Pochettino: Chelsea Bukan ‘Billion-Pound Bottlejobs’

Liga Inggris: Jurgen Klopp Bela Mauricio Pochettino dari Kritik Gary Neville

Sebuah pernyataan mengejutkan datang dari manajer Liverpool, Jurgen Klopp, yang membela pelatih kepala Chelsea, Mauricio Pochettino, setelah disebut sebagai ‘tim yang gagal’ oleh Gary Neville. Chelsea telah menghabiskan lebih dari £1 miliar untuk pemain sejak Todd Boehly mengambil alih dari Roman Abramovich pada Mei 2022.

Namun, performa Chelsea belum sepenuhnya memuaskan di era Boehly, dengan posisi mereka saat ini berada di peringkat ke-11 dalam klasemen Liga Premier setelah 25 pertandingan musim ini. Hal ini terjadi setelah finis ke-12 yang buruk musim lalu dan Neville menghujat Chelsea setelah kalah dalam final Carabao Cup dari Liverpool milik Klopp pada hari Minggu.

Namun, Klopp tidak melihat hal tersebut dengan cara yang sama dan mengatakan, “Saya mengerti bahwa orang harus membicarakannya, tetapi saya juga pernah berada di posisi yang sama, kalah dalam sebuah final. Dan orang-orang mengatakan banyak hal tentang Anda yang tidak ingin Anda dengar.”

“Saya adalah orang yang tahu bagaimana rasanya kalah dalam lima atau enam final secara beruntun. Saya bisa membayangkan bagaimana rasanya bagi Chelsea, semua orang mengatakan padamu, ‘Oh ya, Anda kalah dalam lima final terakhir dan itu rekor baru’ – itu tidak menyenangkan, saya benar-benar merasa untuk mereka.”

Mengenai kritik bahwa Chelsea adalah tim ‘bottler’, Klopp menegaskan, “Mereka tidak pantas mendapat semua kritikan karena mereka bermain sangat baik, dalam sebuah final di mana tidak ada yang bermain sepakbola terbaik mereka.”

“Anda hanya perlu mengalahkan lawan, dan itulah yang kami lakukan. Itulah mengapa istilah ‘bottling’ ini benar-benar bukan milik saya. Saya benar-benar tidak mengerti itu.”

Klopp juga menambahkan, “Mereka sangat menginginkannya dan tidak mendapatkannya, dan saya melihat dari wajah para pemain dan Poch setelah pertandingan bahwa itu terasa mengerikan.”

“Saya tidak berpikir ada yang pantas merasakan perasaan seperti itu, tetapi dalam final memang begitu, satu orang merasa seperti itu dan yang lainnya lebih bahagia. Sulit, tetapi itulah dunia tempat kita hidup.”

Dengan pernyataan ini, Klopp menunjukkan empati dan pengertian terhadap tekanan dan perasaan yang dirasakan oleh tim lawan, dalam hal ini Chelsea dan Pochettino. Ini juga menunjukkan bahwa dalam dunia sepakbola, kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari permainan dan semua tim harus menghadapinya dengan sikap sportif.

Dengan begitu, kritik yang terlalu berlebihan terhadap sebuah tim atau pelatih tidak selalu adil, mengingat tekanan dan ekspektasi yang ada dalam kompetisi sepakbola profesional. Semoga kedepannya, semua pihak dapat lebih memahami dan menghargai perjuangan dan kerja keras yang dilakukan oleh setiap tim dalam kompetisi Liga Inggris.

Exit mobile version