Site icon Pemain12.com

Kekerasan Pemain Muda di Kompetisi EPA Liga 1: Catatan Buruk Pembinaan Sepak Bola

Catatan Miris: Aksi Kekerasan Pemain Muda dalam Kompetisi Elite Pro Academy Liga 1.

Timnas U-20 Indonesia melakukan latihan intensif menjelang Piala Asia U-20 2023. Latihan ini merupakan persiapan untuk menghadapi kompetisi tingkat Asia yang akan digelar di Uzbekistan. Para pemain Timnas U-20 bersemangat dan siap memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, kompetisi usia muda Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 diwarnai oleh aksi pemukulan oleh para pemain. Hal ini sangat disayangkan karena usia muda seharusnya menjadi ajang pembinaan bagi pemain sepak bola Indonesia.

Dalam kompetisi EPA Liga 1 U-16, U-18, dan U-20, terdapat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para pemain. Dalam hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, sebanyak 11 pemain dijatuhi hukuman larangan bermain maupun denda.

Dari 11 pemain tersebut, lima di antaranya melakukan kekerasan, sedangkan lima pemain lainnya masuk dalam kategori pelanggaran keras terhadap pemain lawan. Salah satu pemain yang melakukan pemukulan adalah Hugo Samir, penyerang sayap Borneo FC U-20. Ia dihukum larangan bertanding dalam dua laga dan denda Rp5 juta.

Selain Hugo Samir, pemain Arema FC U-20, Reno Eka Saputra, juga melakukan pemukulan terhadap pemain Rans Nusantara FC U-20. Reno Eka pun mendapatkan hukuman larangan bermain dalam dua pertandingan dan denda Rp5 juta. Sementara itu, Ahmad Dani Maulana Kiat dari Persikabo 1973 U-20 menerima hukuman lebih berat, yakni larangan bermain dalam enam pertandingan dan denda Rp5 juta.

Meskipun pelanggaran serius terjadi pada usia muda U-16 hingga U-20, hal ini tetap tidak dibenarkan. Usia-usia tersebut seharusnya menjadi masa pembinaan dan pembentukan nilai sportivitas yang tidak hanya mengejar kemenangan semata.

Berikut adalah daftar pemain dengan perilaku kasar dan pelanggaran keras di EPA Liga 1:
1. Hugo Samir/ Borneo FC U-20 (memukul pemain lawan kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
2. I Made Dwi Meiyana Putra/ Bali United U-20 (pelanggaran berlebihan kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
3. Reno Eka Saputra/ Arema FC U-20 (memukul pemain lawan kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
4. Muh Arya Abdullah Ramadhan/ Rans U-20 (memukul pemain lawan kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
5. Ahmad Dani Maulana Kiat/ Persikabo U-20 (meludahi pemain lawan kartu merah/ 6 laga Rp5 juta)
6. Abdul Aziz/ Barito Putera U-20 (memukul pemain lawan kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
7. Relosa Rivan Satria Hutama/ PSS U-18 (menyikut kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
8. Irwan Nur Cahyono/ Persis U-18 (pelanggaran serius kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
9. M Zegga Novembrian/ Persis U-18 (pelanggaran serius kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)
10. Fakhri Zaidan/ Barito Putera U-16 (menyikut kartu merah/ 2 laga Rp5 juta)

Timnas U-20 Indonesia diharapkan dapat menjadi contoh bagi para pemain muda Indonesia dalam hal sportivitas dan fair play. Perilaku buruk seperti pemukulan dan pelanggaran keras harus dihindari agar sepak bola Indonesia semakin berkembang dan mendapatkan pengakuan di dunia internasional.

Exit mobile version