Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi Mengakui Kecepatan Internet Indonesia Masih Jauh Tertinggal Dibanding Negara-negara ASEAN Lainnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengakui bahwa kecepatan rata-rata internet Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lainnya. Ia bahkan berkelakar bahwa ranking Indonesia soal kecepatan internet ini selayknya ranking Indonesia di FIFA.
Budi, dalam acara ‘Peluncuran Capaian Kinerja 2023’, Selasa (24/10), mengatakan saat ini Indonesia berada di peringkat ke-98 dari 141 dalam hal kecepatan internet. Sementara itu, Timnas Indonesia berada di peringkat ke-145 dalam ranking FIFA terbaru.
“Kecepatan internet kita rata-rata masih di 22 mbps jadi jangan dibandingin kita enggak mau bandingin sama Singapura yang 200 (mbps), Thailand sudah 120 (mbps) di dunia dan kita baru nomor 98, jadi kayak FIFA lah kayak peringkat FIFA, PSSI FIFA lah agak di bawah. Orang bilang luas kita luas ya memang kita luas juga itu berarti infrastrukturnya harus lebih besar,” kata Budi.
Merujuk Speedtest Global Index Indonesia menduduki peringkat 98 dari 141 negara. Di Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat ke-9, hanya satu tingkat di atas Myanmar.
Dalam laporan kecepatan internet Ookla pada Oktober 2023, Indonesia memiliki kecepatan unduh rata-rata 23,98 mbps. Angka itu masih jauh dari rata-rata dunia yakni 47,82 mbps.
Menurutnya untuk bisa mencapai standar negara maju yang memiliki akses kecepatan internet yang memadai harus adanya sinergi dari keseluruhan elemen mulai dari pemerintah, infrastruktur, hingga masyarakatnya.
“Kita masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita benahi karena transformasi digital ini mencakup semua hal. Infrastruktur digitalnya, pemerintahan digital, e-goverment, digital ekonomi, dan yang terakhir adalah masyarakat digital jadi empat pilar ini kan harus semuanya jalan.” ujarnya.
Menurutnya strategi dan sejumlah upaya telah dilakukan oleh Kominfo untuk mengkaji roadmap infrastruktur digital dan juga terkait pilihan teknologi apa yang nantinya akan diterapkan.
“Jadi begini untuk soal strategi kecepatan itu kita sedang mengkaji dan mungkin sebentar lagi selesai Bagaimana roadmap infrastruktur digital kita termasuk juga pilihan teknologi dan sebagainya jadi nanti dalam waktu yang singkat akan kita dapat hasilnya yang komprehensif gitu loh” ucap Budi.
Di sisi lain, Budi menegaskan pemerataan akses internet merupakan salah satu kunci keberhasilan mewujudkan visi Indonesia Maju 2045.
“Menurut penelitian Google, setiap sepuluh persen peningkatan kecepatan internet, mampu menyumbang satu persen GDP growth. Jadi betapa signifikannya peningkatan kecepatan internet ini sumbangsihnya bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Budi.
Ia mengatakan saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara lain terkait kecepatan internet. Menurutnya saat ini kecepatan internet rata-rata di Indonesia masih di angka 22 Mbps, sedangkan di negara-negara maju bisa mencapai 100 Mbps atau lebih.
Menurut Budi, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang unik secara geografis. Tidak hanya karena luasnya wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke, tetapi juga karena kontur geografisnya yang beragam.
“Di daerah perkotaan kecepatan internet kita bisa bersaing dengan negara-negara lain, akan tetapi yang di daerah rural ini tentunya masih banyak yang harus dibenahi,” paparnya.
Dia menambahkan, tak hanya terkait dengan kecepatan internet, keunikan geografis Indonesia ini juga menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur telekomunikasi.
“Sehingga teknologi yang digunakan tidak bisa satu teknologi saja, pilihannya beragam. Fiber optik di perkotaan, daerah luar dengan satelit,” tegas Budi.
Dengan adanya pernyataan dari Menkominfo Budi Arie Setiadi ini, diharapkan pemerintah dan seluruh stakeholder terkait dapat bekerja sama untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia. Peningkatan kecepatan internet menjadi sangat penting dalam mendukung transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi nasional.