Site icon Pemain12.com

Juventus Terpuruk Tantangan yang Dihadapi Thiago Motta

Juventus Terpuruk Tantangan yang Dihadapi Thiago Motta

Thiago Motta kini berada dalam sorotan tajam sebagai pelatih Juventus. Setelah serangkaian hasil buruk, baik kritikus maupun penggemar mulai mempertanyakan keputusan yang diambilnya. Kekalahan terbaru dari Milan di Supercoppa dan sebelas hasil imbang dari delapan belas pertandingan liga membuat Juventus terpuruk di posisi keenam Serie A. Tantangan yang dihadapi pelatih di klub dengan ekspektasi tinggi semakin terasa, terutama dengan bayang-bayang mantan pelatih Massimiliano Allegri yang masih membayangi skuad saat ini.

Salah satu pernyataan Motta yang menyebutkan bahwa ia tidak memiliki “obsesi untuk menang” telah memicu kemarahan di kalangan penggemar. Mereka menganggap pernyataan tersebut bertentangan dengan sejarah sukses Juventus yang panjang. Meskipun Motta berusaha mengurangi tekanan pada skuad muda yang dimilikinya—salah satu yang termuda di Serie A—kata-katanya justru dianggap meremehkan mentalitas juara yang telah menjadi identitas klub selama 128 tahun.

Pengelolaan pemain juga menjadi sorotan, terutama Teun Koopmeiners yang kesulitan menunjukkan performa terbaiknya seperti saat di Atalanta. Keputusan taktis Motta terkait posisi Koopmeiners seringkali tidak sesuai dengan kekuatannya, membuatnya kurang efektif di lapangan.

Situasi Dusan Vlahovic juga tidak kalah rumit. Meskipun kontraknya masih berlaku hingga 2026, keputusan Motta dalam melakukan pergantian pemain sering dipertanyakan. Momen-momen penting, seperti mengganti Vlahovic di babak pertama melawan Napoli atau saat melawan Fiorentina dan Milan, telah menyebabkan kesempatan terlewat dan menimbulkan keraguan terhadap keputusan pelatih.

Penanganan Danilo menjadi masalah lain. Setelah awalnya disingkirkan setelah kepergian Allegri, Danilo kemudian dimasukkan kembali ke tim karena cedera yang melanda skuad. Namun, kabar beredar bahwa hubungan antara Danilo dan Motta tidak harmonis, yang berujung pada Danilo dimasukkan dalam daftar pemain yang akan dijual.

Pemain lain seperti Cambiaso dan Gatti juga menunjukkan performa yang tidak konsisten, yang diakibatkan oleh kesalahan pribadi dan gaya manajemen Motta yang tidak stabil. Penurunan performa Cambiaso, yang dulunya merupakan starter tim nasional kini menjadi pemain cadangan, mencerminkan bagaimana perubahan posisi yang berlebihan dapat mengganggu ritme permainan seorang pemain.

Di tengah semua kesulitan ini, Kenan Yildiz muncul sebagai satu-satunya sinar harapan bagi Juventus musim ini. Meskipun masih muda, ada kekhawatiran bahwa ia kurang dimanfaatkan dalam peran eksternal, padahal ia lebih berpotensi jika bermain di posisi tengah.

Saat Juventus berusaha melewati masa-masa sulit ini, jelas bahwa Thiago Motta harus segera mengatasi berbagai masalah tersebut jika ingin mengembalikan kepercayaan di antara pemain dan penggemar. Tekanan semakin meningkat baginya untuk tidak hanya meraih kemenangan, tetapi juga membangun mentalitas juara dalam tim yang secara historis dikenal dengan kesuksesannya. Dengan pertandingan-pertandingan mendatang yang sangat krusial, Juventus harus cepat menemukan solusi atau berisiko menghadapi kekecewaan lebih lanjut dalam upayanya untuk merebut kembali posisi teratas sepak bola Italia.

Exit mobile version