Site icon Pemain12.com

Juventus Penjualan Dean Huijsen Hanya Permulaan dari Masalah Besar

Juventus Penjualan Dean Huijsen Hanya Permulaan dari Masalah Besar

Juventus, klub raksasa Serie A, baru-baru ini menjual Dean Huijsen ke Bournemouth, dan keputusan ini semakin menarik perhatian banyak pihak seiring berjalannya waktu. Bek tengah tersebut telah berbicara tentang kepindahannya dari Turin dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam wawancara terbaru dengan media Spanyol, di mana ia mengungkapkan bahwa ia hampir dipaksa untuk meninggalkan klub.

Kritik terhadap Juventus semakin meningkat setelah penampilan impresif Huijsen di bawah pelatih Andoni Iraola di Bournemouth. Klausul rilisnya kini menjadi sorotan, dan minat dari klub-klub besar sudah mulai muncul. Penjualan Huijsen juga terjadi setelah Juventus mendatangkan Lloyd Kelly dari Newcastle United, yang sebelumnya merupakan pemain yang ditolak oleh Bournemouth sebelum mereka menggantinya dengan Huijsen.

Namun, penjualan bakat seperti Huijsen hanyalah permulaan dari masalah yang lebih besar bagi Juventus. Ada banyak keputusan lain yang tidak dibahas secara luas, terutama karena tidak banyak terliput di Inggris. Beberapa penjualan yang terjadi beberapa tahun lalu juga menjadi sorotan, seperti Cristian Romero. Bek asal Argentina ini, di hari-harinya yang terbaik, adalah salah satu bek tengah terbaik di Premier League. Juventus menjualnya setelah merekrutnya dari Genoa, di mana ia tampil mengesankan, dan juga saat dipinjamkan ke Atalanta. Hubungan Juventus dengan Genoa terpaksa diperiksa setelah mereka mengalami pengurangan poin, dan karena alasan finansial, Romero dijual ke Tottenham.

Lebih baru lagi, Matias Soule dijual ke Roma setelah tampil cemerlang selama masa pinjamannya di Frosinone. Penjualan ini terjadi meskipun Roma merupakan rival langsung Juventus dan mereka sebenarnya mencari pemain di posisi yang sama dengan Soule pada musim panas lalu. Keputusan untuk menjual lulusan akademi ini memberikan Juventus ruang untuk mendatangkan pemain yang lebih berpengalaman, dan keluarnya Soule memungkinkan mereka untuk merekrut Nico Gonzalez dari Fiorentina, meski kedatangan Gonzalez sejauh ini tidak memenuhi harapan.

Inilah yang terjadi. Keuntungan modal menjadi daya tarik bagi Juventus untuk menjual lulusan akademi mereka, demi mendatangkan pemain yang dianggap lebih berpengalaman. Cara mereka menjual Enzo Barrenechea dan Samuel Iling-Junior ke Aston Villa menggambarkan hal ini. Kasus ini sedang diperiksa oleh ConSob, namun sikap Juventus jelas. Mereka meyakini bahwa penjualan gelandang dan winger tersebut dilakukan dengan biaya tertentu dan uangnya digunakan untuk merekrut Douglas Luiz. Dengan cara ini, mereka dapat menunjukkan keuntungan modal dari penjualan dua lulusan akademi. Namun, ConSob berpendapat bahwa ini adalah transaksi tunai plus pertukaran, tanpa mempertimbangkan keuntungan modal. Masih ada perdebatan yang berlangsung, tetapi ini menunjukkan niat Juventus.

Hal serupa terjadi pada Nicolo Fagioli, yang bergabung dengan Fiorentina pada musim dingin. Fagioli sebenarnya hampir dipaksa keluar dari skuad, meskipun ia tampil baik di awal musim. Selama ini, niat klub adalah untuk menjualnya. Sumber lokal terus menyoroti hal ini. Setelah Fagioli dikeluarkan dari skuad, ia akhirnya pindah ke Fiorentina, di mana kini ia kembali menunjukkan performa yang mengesankan.

Contoh lain adalah Fabio Miretti. Ia hanya dipinjamkan ke Genoa dan baru-baru ini mencetak dua gol melawan Lecce, tetapi bisa dianggap sebagai pemain yang tidak terikat dengan proyek Juventus. Segera, ia pun akan dijual. Masa pinjamannya di Genoa akan memberinya momentum yang cukup untuk mendapatkan tawaran yang lebih baik.

Koni de Winter juga mulai menarik perhatian dari klub-klub Inggris setelah tampil baik selama masa pinjamannya di Empoli. Ini membawanya mendapatkan tawaran dari klub yang cukup terkenal, dan Juventus meraih keuntungan lebih dari €10 juta dari penjualannya dan masa pinjaman, yang dianggap sebagai keuntungan langsung, mengingat ia direkrut secara gratis sebagai pemain muda.

Dengan semua hal ini, apakah akan mengejutkan jika Kenan Yildiz atau Samuel Mbangula dijual pada musim panas mendatang? Tentu tidak. Cara media Italia beroperasi jelas menunjukkan bahwa Juventus sangat mengharapkan klub-klub Premier League datang untuk masing-masing dari mereka, tidak peduli seberapa baik kedua pemain ini berkembang.

Pertanyaan kuncinya adalah: apakah semua ini bisa dianggap sebagai kesalahan klub ataukah ini terkait dengan regulasi yang ada? Ini adalah pertanyaan yang telah lama ada dan memerlukan perdebatan lebih lanjut.

Exit mobile version