Posisi Cristiano Giuntoli sebagai direktur olahraga Juventus kini berada dalam ketidakpastian. Tekanan semakin meningkat terhadap sejumlah tokoh senior di klub raksasa Serie A ini, terutama setelah performa buruk yang membuat Juventus terlempar dari posisi empat besar klasemen.
Setelah mengalami kekalahan berturut-turut melawan rival langsung, Atalanta dan Fiorentina, peluang Juventus untuk lolos ke Liga Champions musim depan semakin menipis. Tempat di empat besar dianggap sebagai target minimal musim ini, dan laporan dari La Gazzetta dello Sport menyebutkan bahwa Giuntoli bisa berada dalam bahaya jika tren negatif Juventus terus berlanjut.
Musim ini dimulai dengan optimisme tinggi bagi Juventus. Banyak yang berharap proyek baru di bawah asuhan pelatih Thiago Motta akan berkembang setelah klub mengeluarkan €200 juta untuk belanja pemain di bursa transfer musim panas. Namun, segalanya berubah drastis di paruh kedua musim, dengan baik Motta maupun Giuntoli kini berisiko kehilangan pekerjaan mereka.
Giuntoli awalnya mendapatkan pujian atas investasi dan peremajaan skuad setelah pemecatan Max Allegri. Namun, hasil di lapangan kini menjadi beban berat bagi sektor sepak bola klub. Musim ini, Giuntoli memberikan banyak tugas manajerial kepada Motta, sebuah keputusan yang bisa berbalik menjadi masalah, karena dia adalah pengambil keputusan utama dan akan menanggung sebagian besar tanggung jawab atas musim yang mengecewakan ini.
Kualifikasi babak 16 besar di Eropa dianggap sebagai hal yang pasti dan sudah diperhitungkan dalam proyeksi keuangan klub. Namun, kenyataannya, Juventus tersingkir dari PSV dan kalah dalam adu penalti melawan Empoli di Coppa Italia. Jelas, Juventus sangat membutuhkan suntikan dana yang hanya bisa diberikan oleh kualifikasi Liga Champions. Jika klub Turin ini finis di luar empat besar, pertanyaan serius akan diajukan kepada Giuntoli yang dianggap sebagai kepala proyek.
Setelah kekalahan dari Fiorentina, Motta digantikan dalam konferensi pers pasca-pertandingan, yang menjadi tanda jelas bahwa pelatih ini bisa berada dalam masalah jika hasil tidak segera membaik. Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa keputusan mengenai posisi pelatih bisa dibuat setelah pertandingan berikutnya melawan Genoa.
Baik Motta maupun Giuntoli memiliki kontrak yang berlaku hingga 2028, tetapi jika Juventus gagal mengamankan tempat di Liga Champions, tidak mustahil keduanya akan dipecat musim panas ini. Situasi ini menciptakan ketidakpastian yang besar di dalam klub, dan penggemar Juventus tentunya berharap agar tim kesayangan mereka segera bangkit dari keterpurukan dan kembali ke jalur kemenangan.
English
Indonesian