Musim ini menjadi mimpi buruk bagi Southampton, yang terpaksa turun ke Championship setelah pemecatan pelatih Ivan Juric. Pelatih asal Kroasia ini diharapkan bisa menyelamatkan tim dari jurang degradasi setelah ditunjuk pada bulan Desember, namun kenyataan berbicara lain. La Gazzetta dello Sport mengulas kembali perjalanan Juric yang penuh gejolak bersama Southampton, yang mencatatkan rekor sebagai tim dengan keluar paling awal dalam sejarah Premier League, dengan delapan pertandingan tersisa.
Juric ditunjuk sebagai pelatih kepala Southampton dengan kontrak selama 18 bulan setelah pemecatan Russell Martin tahun lalu. Namun, dari 16 pertandingan yang dijalani, Juric hanya mampu meraih dua kemenangan. Kekalahan 3-1 dari Tottenham baru-baru ini menutup harapan Southampton, yang kini terjerembab di posisi terbawah dan dipastikan akan berlaga di Championship musim depan.
Ini adalah pengalaman pertama Juric di liga papan atas Inggris, dan sayangnya, ia gagal memenuhi ekspektasi. Keduanya kemenangan yang diraih Juric terjadi di ajang FA Cup, pertama melawan Swansea City yang tengah mengalami musim buruk di divisi kedua, dan yang kedua melawan Ipswich Town, tim yang terancam degradasi pada bulan Februari. Sayangnya, Southampton tidak pernah terlihat mampu untuk bangkit dan meraih hasil positif yang dibutuhkan untuk bertahan di Premier League. Saat ini, mereka berada di jalur untuk menjadi tim terburuk dalam sejarah Premier League dengan hanya mengumpulkan sepuluh poin.
Musim ini menjadi pelajaran berharga bagi Juric dan Southampton. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan cepat di liga yang sangat kompetitif seperti Premier League menjadi salah satu faktor utama kegagalan tersebut. Kini, tim harus segera berbenah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di Championship, sementara Juric harus merenungkan langkah selanjutnya dalam karier kepelatihannya.