Presiden Federasi Sepak Bola Italia, Gabriele Gravina, mengungkapkan bahwa Italia telah menolak proposal untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2030 bersama Mesir dan Arab Saudi. Gravina menyatakan kepada Tv2000: “Masalah moral sangat penting di dunia olahraga. Kita selalu berbicara tentang nilai-nilai dan berusaha untuk menunjukkan kepada generasi muda betapa pentingnya citra. Menanamkan passion, namun tetap menghormati nilai-nilai besar olahraga. Di saat fenomena globalisasi sedang berkembang, kepentingan mendominasi. Baru-baru ini, kita merasakannya secara eksponensial. Kami juga mengalaminya sebagai federasi sepak bola Italia, dengan menolak proposal untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2030 bersama Arab Saudi. Kami menolak proposal tersebut dengan tegas, meskipun menyadari besar kemungkinan kesuksesan dari kolaborasi dengan Mesir dan Arab Saudi. Kami melakukannya karena alasan masalah internasional terkait kasus Regeni, dan ketidaksepakatan terhadap beberapa nilai. Kita tidak bisa pura-pura tidak tahu.”
Sementara itu, FIFA telah mengumumkan bahwa Piala Dunia 2030, edisi seratus tahun, akan diselenggarakan di tiga negara: Spanyol, Portugal, dan Maroko. Tiga pertandingan akan berlangsung di Amerika Selatan (Uruguay, Argentina, dan Paraguay), tempat dimulainya segalanya pada tahun 1930. Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, sementara edisi berikutnya pada tahun 2026 akan diselenggarakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Di sisi lain, UEFA telah menetapkan bahwa Euro 2032 akan diselenggarakan di Italia dan Turki, sementara edisi mendatang akan berlangsung di Jerman (2024) dan Irlandia serta Britania Raya (2028).
Tak hanya itu, Arab Saudi telah menjadi tuan rumah untuk tiga edisi Supercoppa Italiana, yaitu pada Januari 2019 di Jeddah, Desember 2019, dan Januari 2023 di Riyadh. Tempat ini juga akan menjadi tuan rumah untuk edisi mendatang dengan format baru Final Fuor, yang akan diikuti oleh Fiorentina, Inter, Lazio, dan Napoli dari tanggal 4 hingga 8 Januari 2024. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya peran negara-negara dalam menyelenggarakan turnamen sepak bola besar dan bagaimana nilai-nilai moral dan politik dapat memengaruhi keputusan dalam dunia olahraga.