Inter Milan, raksasa Serie A, kini berada di ambang meraih gelar Liga Champions pertama mereka sejak tahun 2010. Dalam final yang digelar hari ini, mereka akan berhadapan dengan Paris Saint-Germain, berusaha untuk membalas kekalahan dari Manchester City dua musim lalu.
Tim asuhan Simone Inzaghi menunjukkan performa yang sangat mengesankan sepanjang musim ini. Di akhir fase grup, mereka hanya kebobolan satu gol dan berhasil mencatatkan jumlah cleansheet terbanyak dalam kompetisi hingga saat itu. Angka-angka ini menggambarkan betapa solidnya pertahanan mereka.
Selama kompetisi, Inter hanya tertinggal selama sekitar 16 menit, yang terjadi saat melawan Bayern Munich dan Barcelona di perempat final dan semifinal. Hal ini menunjukkan ketangguhan mereka sebagai tim; bahkan saat tertinggal, mereka mampu bangkit dan memastikan kemenangan.
Kemampuan Inter untuk tampil baik di bawah tekanan juga patut dicatat. Mereka memiliki pertahanan yang kokoh, dengan delapan cleansheet yang dicatatkan. Meskipun tidak dikenal sebagai tim yang banyak mencetak gol, mereka tahu kapan harus menyerang dan memanfaatkan ruang dengan baik.
Dengan semua statistik ini, Inter Milan berada dalam posisi yang kuat saat menghadapi Paris Saint-Germain, yang juga berambisi untuk mencetak sejarah mereka sendiri. Pertandingan ini tidak hanya akan menjadi ajang adu strategi antara dua pelatih hebat, tetapi juga pertarungan antara dua tim yang sama-sama bertekad untuk meraih trofi bergengsi ini.
Bagi para penggemar sepak bola di Indonesia, laga ini menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan. Mari kita saksikan apakah Inter Milan dapat mengukir sejarah baru atau PSG yang akan meraih kejayaan.