Site icon Pemain12.com

Inter Milan Menyongsong Masa Depan Setelah Musim yang Mengecewakan

Inter Milan Menyongsong Masa Depan Setelah Musim yang Mengecewakan

Inter Milan baru saja mengalami akhir musim yang mengecewakan meskipun berhasil mencapai final Liga Champions. Hasil akhir yang memalukan di panggung besar ini membuat para penggemar bertanya-tanya: ke mana arah Inter selanjutnya? Dalam satu bulan terakhir, tim yang dikenal sebagai Nerazzurri ini tampaknya memiliki peluang untuk meraih treble, tetapi kenyataannya, mereka pulang tanpa gelar.

Sulit untuk menentukan siapa yang harus disalahkan atas kekecewaan ini. Di bawah asuhan Simone Inzaghi, mereka memiliki manajer terbaik yang bisa diharapkan. Skuad yang ada, mengingat keterbatasan finansial Inter, telah berjuang keras sepanjang musim. Kebijakan transfer pun terbilang cerdas. Namun, mungkin sudah saatnya untuk melakukan perubahan. Inter telah menunjukkan performa yang sangat baik dalam beberapa tahun terakhir, tetapi ada perasaan bahwa siklus ini telah berakhir.

Saat ini, Inzaghi dikabarkan akan mempertimbangkan masa depannya, dengan Al Hilal sebagai salah satu calon tujuan. Meskipun tidak ada peningkatan signifikan di pasar, seringkali pergantian manajer dapat memberikan semangat baru pada skuad, seperti yang terjadi pada Barcelona di bawah Hansi Flick.

Mari kita bahas skuad Inter. Mereka memiliki banyak pemain utilitas yang dimanfaatkan dengan baik oleh Inzaghi. Pemain-pemain ini cocok dengan sistem yang diterapkan, tetapi ada kemungkinan untuk melakukan peningkatan. Namun, apakah secara finansial Inter mampu mendatangkan pemain bintang? Sepertinya tidak. Prioritas utama setidaknya harus menurunkan rata-rata usia skuad dan meningkatkan kapasitas fisik. Langkah awal yang baik adalah mencari pemain dengan harga terjangkau di Jerman, Spanyol, Prancis, atau bahkan di liga-liga yang lebih lemah seperti Belanda atau Portugal.

Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan oleh Inter adalah mendiversifikasi skuad mereka dan menyiapkan rencana cadangan, bahkan jika Inzaghi tetap di kursi manajer. Manajer yang lebih memilih sistem tiga bek, seperti Inzaghi, sering kali tidak memiliki alternatif yang memadai, karena skuad mereka dibangun untuk mengoptimalkan kekuatan sistem tersebut. Ini terlihat jelas ketika Inter memasukkan empat bek dan satu gelandang bertahan di final, sementara sayap PSG terus menyerang. Inter tidak memiliki pemain sayap atau profil yang mampu membawa bola sejauh 50 yard, melewati beberapa pemain, dan menunjukkan inovasi seperti yang diperlihatkan Desire Doue dan Khvicha Kvaratskhelia sepanjang malam.

Inter bisa saja melanjutkan performa baik mereka seperti sekarang, tetapi untuk melangkah ke level berikutnya, tampaknya ada sesuatu yang perlu diubah. Keputusan yang tepat dan langkah strategis akan sangat menentukan masa depan tim ini dalam beberapa tahun ke depan.

Exit mobile version