Inter Milan memulai musim 2025/26 dengan tekad kuat untuk merebut kembali gelar Serie A yang hilang setelah Napoli merebutnya di musim lalu. Para bandar taruhan online menjadikan mereka salah satu favorit untuk meraih Scudetto tahun ini, dan banyak penaruh yang berani mendukung mereka untuk mencapai prestasi tersebut. Namun, seperti yang diketahui oleh para penggemar taruhan olahraga, sepak bola sering kali sulit untuk diprediksi. Inter menjadi contoh nyata dari hal ini di awal musim, ketika mereka kehilangan dua dari tiga pertandingan liga pertama di bawah manajer baru, Cristian Chivu.
Namun, Chivu berhasil mengembalikan kepercayaan diri tim dengan memimpin Inter meraih tiga kemenangan berturut-turut di liga. Saat ini, mereka berada di posisi keempat klasemen, tertinggal tiga poin dari posisi teratas. Dalam pertandingan terakhir mereka, Inter sukses meraih kemenangan impresif 4-1 atas Cremonese di San Siro, yang sempat membawa mereka ke posisi puncak klasemen Serie A secara sementara. Meskipun Napoli, Roma, dan Milan segera melampaui Inter, Chivu jelas telah membawa tim ke arah yang positif setelah awal yang sulit.
Menariknya, dua pertandingan berikutnya akan sangat menentukan. Inter dijadwalkan bertandang ke Roma pada 18 Oktober dan kemudian melawan Napoli tujuh hari setelahnya. Jika Inter berhasil meraih enam poin dari dua pertandingan tersebut, mereka bisa jadi akan berada di puncak klasemen Serie A sebelum akhir bulan. Meskipun Chivu mungkin tidak terlalu memikirkan klasemen pada tahap awal musim ini, dia pasti ingin taktiknya terus memberikan hasil positif.
Di bawah mantan manajer Simone Inzaghi, Inter sering kali terlalu berlebihan dalam permainan, tetapi gaya permainan langsung Chivu telah menyederhanakan segalanya bagi para pemain. Pembentukan di lini tengah menjadi topik perdebatan di awal musim ini, dengan para pengamat membahas apakah Nicolò Barella seharusnya menjadi starter di atas Hakan Calhanoglu. Barella menunjukkan kemampuannya untuk menjadi pemain inti dengan memberikan assist kepada Ange-Yoan Bonny untuk gol pertama melawan Cremonese. Meskipun Barella tidak seahli Calhanoglu secara teknis, kecepatan berpikir dan kesediaannya untuk cepat dalam mendistribusikan bola membuatnya sangat cocok dengan sistem Chivu.
Chivu dengan cepat menciptakan elemen ketidakpastian di Inter, di mana para pemain tidak lagi dijamin sebagai starter reguler dalam susunan timnya. Berbeda dengan Inzaghi yang sering mengungkapkan susunan tim sehari sebelum pertandingan, Chivu biasanya menyimpan strategi hingga beberapa jam sebelum kick-off. Fokusnya pada persaingan tidak hanya membangkitkan semangat baru dalam skuad, tetapi juga bisa menjadi faktor krusial saat perlombaan gelar Serie A semakin memanas.
Meskipun terlalu dini untuk menilai apakah metode Chivu akan memberikan hasil yang diinginkan, perubahan pendekatan ini tampak positif setelah skuad stagnan di bawah Inzaghi. Pertandingan mendatang melawan Roma dan Napoli tidak akan menentukan perlombaan gelar, tetapi seharusnya memberikan gambaran yang berguna tentang kemajuan yang telah dicapai Inter. Roma terlihat efisien di awal musim, hanya kebobolan dua gol dalam enam pertandingan liga. Inter harus memanfaatkan setiap peluang untuk meraih kemenangan.
Pertandingan melawan Napoli bisa menjadi laga yang lebih terbuka, dengan kedua tim dipenuhi penyerang yang dapat menyulitkan pertahanan lawan. Kekalahan 2-1 Napoli dari Milan baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka tidak tak terkalahkan, dan Inter bisa menarik inspirasi dari hasil tersebut. Melangkah ke puncak Serie A setelah dua pertandingan mendatang bukanlah tugas yang mudah, tetapi Inter bisa membuat pernyataan signifikan jika berhasil meraih hasil positif dari kedua laga tersebut.
Dengan semangat dan strategi yang baru, Inter Milan bertekad untuk kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di puncak klasemen Serie A. Mari kita saksikan bagaimana perjalanan mereka di dua pertandingan krusial mendatang!

